Nusantaratv.com - Mandor yang terekam menendang kuli panggul di Muaro Jambi kini telah diperiksa oleh pihak kepolisian.
Dalam pemeriksaan, sang mandor mengklaim jika tindakannya itu hanya bercanda.
Aksi yang viral di media sosial ini terjadi di sebuah gudang di Muaro Jambi, Jambi, di mana seorang mandor terlihat melakukan kekerasan terhadap para pekerjanya.
Dalam video yang beredar, mandor tersebut dengan sengaja menendang seorang kuli panggul yang sedang mengangkat karung berisikan pakan ternak yang cukup berat di pundaknya, hingga hampir terjatuh.
Menanggapi video viral tersebut, Tim Resmob Polda Jambi langsung memanggil kuli panggul dan sang mandor untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut.
Setelah pemeriksaan, diketahui jika mereka mengaku tindakan tersebut tidak bermaksud lain selain sebagai guyonan untuk mengisi waktu luang selama bekerja.
"Setelah kami lakukan klarifikasi dan interogasi kepada Pak Eka (Putra), sebagai mandor yang menendang, Pak Indra (Indrayadi) yang ditendang, serta Pak Ismail (Hasan), kami mendapatkan keterangan kejadian tersebut hanya untuk candaan dan melepas penat di waktu kerja. Tidak ada unsur pidana atau kekerasan di tempat kerja, dan Pak Indra serta Pak Ismail tidak merasa dirugikan dan tidak ada tuntutan lebih lanjut," ujar Anggota Resmob Ditreskrimum Polda Jambi, Brigadir Sandi Wibowo, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Tonight, Senin, 24 Februari 2025.
Setelah diperiksa, mandor yang menendang kuli panggul tersebut pun menyampaikan permohonan maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya.
"Saya mohon maaf atas video viral yang beredar di media sosial. Ini bukan merupakan tindakan kekerasan atau penganiayaan, melainkan candaan kami sehari-hari. Tidak ada unsur kekerasan. Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada teman-teman yang saya tendang saat mereka sedang bekerja," kata mandor Eka Putra.
Kedua kuli panggul tersebut menerima penjelasan dari mandor dan menyatakan mereka tidak akan membawa kasus ini ke proses hukum, serta sepakat menyelesaikannya secara kekeluargaan.