Nusantaratv.com - India dikenal sebagai salah satu negara dengan peradaban tertua di dunia. Sebagai negara yang memiliki penduduk dalam jumlah besar dan wilayah yang sangat luas, India memiliki beragam tradisi.
Salah satunya adalah tradisi Pretha Kalyanam atau perkawinan orang mati.
Baru-baru ini, sepasang bayi perempuan dan laki-laki yang meninggal 30 tahun lalu di India dinikahkan dalam sebuah upacara adat. Pernikahan mayat bayi ini bertujuan untuk memberkati keluarga mereka yang masih hidup. Chadappa dan Shobha menikah melalui tradisi yang disebut Pretha Kalyanam atau perkawinan orang mati.
Tindakan mengawinkan orang mati dipraktikkan oleh beberapa komunitas pesisir India di negara bagian seperti Kerela dan Karnataka.
Mengingat kedua bayi telah lama meninggal, Chadappa dan Shobha diwakili melalui pakaian. Dalam upacara serupa lain, selain pakaian, bisa juga menggunakan boneka atau patung sebagai pengganti orang yang telah mati. Tradisi tersebut juga bertujuan untuk membantu mengusir roh jahat yang dapat membawa nasib buruk bagi keluarga mereka.
Masyarakat setempat percaya orang yang meninggal saat masih bayi atau sebagai remaja di bawah 18 tahun dapat bersatu dalam "perkawinan roh" dan menyelesaikan siklus hidup. Setiap roh yang gelisah atau yang marah karena tak dapat menikah akan dapat ditenangkan. Jika tidak, nasib buruk mungkin menimpa keluarga yang berduka. Misalnya, menyebabkan masalah bagi mereka yang mencoba untuk hamil.
"Kami akan segera menikahkan putra tertua kami, namun sebelum itu, kami ingin putri kami yang telah meninggal menikah agar dia bahagia dan memberkati keluarga di masa depan," kata Ibu Shobha, Jayanthi Kulal, mengutip INewsid.
Berbeda dari pernikahan orang yang masih hidup, pernikahan dalam tradisi Pretha Kalyanam tidak terdaftar secara hukum.
Tradisi yang tidak biasa ini juga dilakukan di China, Jepang, Sudan Selatan, dan Prancis.