Nusantaratv.com - Armadillo, merupakan keluarga Dasypodidae, salah satu dari berbagai mamalia lapis baja yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Amerika Tengah dan Selatan. Sebagian besar spesies hidup pada habitat terbuka, seperti padang rumput, dan sebagian lain ditemukan di hutan yang lebat.
Dikutip dari kumparan.com
Semua individu memiliki satu set ‘perisai’ keras yang disebut karapas, dimana berfungsi menutupi sebagian besar bagian tubuh dan perlindungan diri. Perisai tersebut dilapisi dengan sisik keras yang berasal dari jaringan kulit.
Menurut Britannica, armadillo tersebar di beberapa wilayah di Amerika, termasuk ditemukan di Texas, salah satu negara bagian selatan Amerika Serikat. Namun, beberapa spesies hidup di negara benua Amerika Selatan, seperti Zaedyus pichiy di Argentina, dan satu spesies yang memiliki tubuh lebih besar serta berbulu, Chaetophractus villosus di selatan Chili.
Secara fisik, armadillo adalah hewan kecoklatan yang kokoh dengan cakar melengkung yang kuat serta gigi seperti pasak sederhana. Makhluk ini juga memiliki beberapa garis yang berbeda pada karapas, tergantung pada jenis atau spesiesnya.
Armadillo bergaris sembilan di Amerika Serikat berukuran panjang sekitar 76 cm termasuk ekornya. Sedangkan, armadillo peri merah muda (Chlamyphorus truncatus) di Argentina Tengah, memiliki ukuran jauh lebih kecil, hanya 16 cm. Sebaliknya, satu spesies yang terancam punah, armadillo raksasa (Priodontes maximus) dapat memiliki panjang hingga 1,5 meter dan berat 30 kg. Spesies raksasa ini hidup di lembah Amazon dan padang rumput.
Armadillo tidak suka hidup dalam segerombolan besar. Hewan soliter ini menghabiskan waktunya dengan sendiri, berpasangan, atau dalam koloni kecil. Makhluk semi nokturnal muncul dari liang pada malam hari. Para penggali memanfaatkan indra penciuman yang tajam untuk menemukan makanan. Hidangan utamanya adalah rayap dan serangga lainnya, hewan kecil, larva serangga hingga bangkai.
Pada siang hari, armadillo hanya berteduh di liang yang berukuran 6 meter dengan kedalaman 1,5 meter dari permukaan. Liang dapat memiliki 12 pintu masuk yang berbeda. Namun sayangnya, kebiasaan menggali dianggap masyarakat sebagai hama. Dampaknya, armadillo banyak diburu sebagai makanan pada beberapa daerah di Amerika Selatan. Sedangkan, armadillo bergaris sembilan sering digunakan sebagai objek penelitian kusta, karena secara alami mudah terserang penyakit.
Meskipun terlihat menyeramkan, hewan penggali ini sebenarnya pemalu. Bukti menunjukkan bahwa armadillo akan cenderung kembali ke liang saat terancam. Pada saat kondisi medan terbuka, makhluk mengagumkan ini akan menekukan kaki hingga baju besinya menyentuh tanah. Mekanisme pertahanan diri juga bevariasi tergantung pada spesiesnya.
Satu spesies, Tolypeutes, bahkan dapat berguling menjadi bola untuk melindungi bagian bawahnya yang rentan. Spesies C. truncatus dapat menggunakan plat datarnya untuk menutupi liang. Sedangkan spesies lain dapat melarikan diri, menggali, atau mencakar penyerang. Tak hanya itu, lompatan secara vertikal bahkan berpura-pura mati juga digunakan sebagai upaya menyelamatkan diri. Terakhir, tiga spesies dari genus Chaetophractus dapat mengeluarkan suara menggeram.
Tentang perkembang biakan, armadillo dapat memiliki anak dari satu hingga 12 ekor. Armadillo bergaris sembilan bahkan melahirkan kumpulan empat anak kembar identik yang berkembang di dalam rahim dari satu telur yang dibuahi, kemudian disebut poliembrioni. Bayi terlahir dengan kulit lembut dan kasar, dan hebatnya dapat langsung berjalan setelah beberapa jam lahir. Masa hidupnya rata-rata mencapai 12 hingga 15 tahun.