Laporan Terbaru Ungkap Hanya 1 dari 4 Perempuan di Korea Selatan Berusia 20-an Tahun yang Ingin Menikah

Nusantaratv.com - 16 Desember 2023

Ilustrasi. Kecenderungan kaum muda di Korea Selatan untuk menikah terus menurun drastis. (Pxfuel)
Ilustrasi. Kecenderungan kaum muda di Korea Selatan untuk menikah terus menurun drastis. (Pxfuel)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Laporan terbaru yang dikeluarkan pada Jumat (15/12/2023) mengungkapkan, lebih dari seperempat perempuan berusia 20-an di Korea Selatan mengatakan pernikahan adalah sesuatu yang harus dilakukan pada tahun 2022.

Akibatnya kecenderungan kaum muda di Negeri Ginseng itu untuk menikah terus menurun drastis. Demikian seperti dilansir dari laman The Korea Herald, Sabtu (16/12/2023).

Badan statistik setempat melakukan penelitian terhadap masyarakat Korea Selatan, berdasarkan berbagai data survei, ditemukan hanya 27,5 persen perempuan berusia 20-an tahun yang memiliki pandangan positif terhadap pernikahan. 

Pandangan positif terhadap pernikahan di kalangan perempuan muda ini adalah yang terendah di antara semua kelompok umur, dan secara signifikan lebih rendah dibandingkan 41,9 persen bagi laki-laki berusia 20-an tahun.

Sebagai perbandingan, 52,9 persen perempuan berusia 20-an memberikan reaksi positif terhadap pernikahan pada tahun 2008, yang menunjukkan penurunan besar dalam 14 tahun.

Sekitar 31,8 persen responden perempuan berusia 30-an tahun menyatakan pernikahan adalah hal yang positif, juga turun drastis dari 51,5 persen pada data tahun 2008.

Perempuan di semua kelompok umur cenderung memandang pernikahan kurang positif dibandingkan laki-laki. Bagi kedua jenis kelamin, kelompok usia yang lebih tua cenderung bereaksi lebih positif terhadap pernikahan dibandingkan kelompok yang lebih muda, yakni sekitar 74,9 persen pria berusia 60-an tahun mengatakan mereka harus menikah, sementara 68,7 persen perempuan berusia 60-an tahun juga memiliki pandangan yang sama.

Kecenderungan laki-laki muda untuk memilih pernikahan, meskipun tidak serendah perempuan, juga menurun drastis dari tahun 2008 hingga 2022. Sekitar 71,9 persen pria berusia 20-an tahun memberikan reaksi positif terhadap pernikahan pada tahun 2008, namun hanya 41,9 persen yang memberikan tanggapan positif pada tahun lalu.

Di antara laki-laki dalam kelompok usia 30-39 tahun, dari tahun 2008 hingga 2022, mereka yang memandang positif pernikahan turun dari 69,7 persen menjadi 48,7 persen.

Alasan terbesar yang diberikan masyarakat Korea yang disurvei untuk menghindari pernikahan adalah "kurangnya dana" di semua kelompok umur: 32,7 persen dari mereka yang berusia 20-an tahun, 33,7 persen dari mereka yang berusia 30-an tahun, 23,8 persen dari mereka yang berusia 40-an tahun, 25,7 persen dari mereka yang berusia 50-an tahun, dan 30,3 persen dari mereka yang berusia 60 tahun ke atas mengatakan mereka tidak menikah karena tidak punya cukup uang.

Laporan tersebut juga menunjukkan generasi muda semakin menyukai cara hidup non-tradisional dari tahun 2015 hingga 2020. Pada tahun 2015, 39,1 persen masyarakat berusia 20-an tahun dan 30-an tahun memandang hidup sendiri sebagai hal yang positif, dan jumlahnya meningkat menjadi 47,7 persen pada tahun 2020.

Persentase kelompok usia 20-an tahun dan 30-an tahun yang memandang hidup bersama tanpa menikah secara positif melonjak dari 25,9 persen menjadi 40,6 persen dalam lima tahun yang sama. 

Persepsi positif terhadap pasangan yang tidak memiliki anak meningkat dari 27,7 persen menjadi 44,1 persen pada kelompok usia yang sama, sementara 20,7 persen dari mereka memandang positif memiliki anak tanpa menikah, dibandingkan dengan 11,1 persen pada tahun 2015.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close