Nusantaratv.com - BUAYA darat komodo (varanus komodoensis) adalah hewan purba yang hanya ada di Pulau Rinca atau Pulau Komodo di area Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. Sebagai binatang langka, yang makin berkurang populasinya, buaya komodo ternyata masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap.
Berikut fakta tentang keunikan komodo yang tak banyak diketahui sebagaimana dilansir dari tentik.com.
Suka bermain
Komodo yang selama ini dikenal menakutkan, ternyata juga suka bermain. Namun, fakta ini lebih banyak ditemukan dalam pengamatan di sejumlah kebun binatang. Komodo biasanya memang sering tampak bermain dengan benda-benda di sekelilingnya tanpa ada keinginan menyerang atau memakan. Meski pun begitu, jangan sekali-kali mendekati komodo liar.
Bisa berlari cepat
Meski termasuk hewan melata, jangan kira komodo adalah hewan yang lamban. Rupanya, binatang ini mampu berlari dengan hingga 18 kilometer per jam, bahkan 20 kilometer per jam. Kecepatan ini hanya lebih lambat 4 kilometer saja dari kecepatan rata-rata manusia pada saat berlari. Menariknya, komodo ternyata juga bisa memanjat, selain berlari cepat.
Kanibal
Seekor komodo dewasa ternyata juga mau memakan komodo kecil jika tak ada mangsa lain. Makanya, biasanya komodo kecil akan bertahan hidup dengan cara memanjat pohon atau bersembunyi di dalam kotoran mereka demi menghindari komodo dewasa. Selain itu, mereka juga punya cara khusus jika harus melewati komodo dewasa yang sedang makan.
Pemakan bangkai
Rupanya komodo lebih suka memakan bangkai daripada berburu, meski pun mereka bersifat predator. Mungkin karena komodo termasuk hewan yang pemalas. Mereka biasanya dapat mencium bangkai hingga berjarak 10 kilometer, dan tak jarang menggali kembali mayat yang baru saja dikubur. Makanya, masyarakat mengubur mayat di tanah liat dan ditumpuki batu.
Bereproduksi tanpa seks
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2006 silam, ternyata komodo betina bisa bereproduksi secara seksual dan aseksual melalui proses partenogenesis. Dalam kondisi tidak ditemukannya para pejantan, maka komodo betina pun akan melakukan proses-proses partenogenesis ini, sehingga mereka menghasilkan telur yang dibuahi oleh dirinya sendiri.
Hanya perlu makan sebulan sekali
Meski pun hanya makan sebulan sekali, komodo tetap akan bisa bertahan hidup. Namun, jangan salah, sekali makan mereka bisa menelan mangsanya yang memiliki berat hingga 80 persen dari berat badannya, seperti kambing. Lalu, mereka berjemur di bawah matahari untuk mempercepat metabolisme, dan lalu memuntahkan tanduk dan gigi dari mangsanya.
Bisa membunuh kerbau
Sebagai predator, komodo didukung oleh ukuran tubuh yang cukup besar, mencapai panjang 3,13 meter dan berat 166 kilogram. Makanya, tak salah jika binatang ini mampu membunuh rusa, babi hutan, hingga kerbau sekalipun. Mereka biasanya akan menyamarkan diri sambil menunggu mangsa, dan lalu menyergapnya tiba-tiba dengan gigitan yang sangat mematikan.
Gigitan mematikan
Sebenarnya, bukan giigitan komodo yang mematikan, melainkan air liurnya. Mangsanya tak akan berdaya lagi jika sudah terkena gigitan komodo, karena air liur mereka mengandung sejumlah bakteri yang sangat berbahaya. Air liurnya itu dapat meracuni darah hewan yang digigitnya.
Punya dua alat kelamin
Ternyata seekor komodo jantan memiliki dua alat kelamin, alias dua penis dengan fungsi yang berbeda. Salah satu penis miliknya yang berukuran lebih panjang memiliki fungsi untuk memasukkan sperma. Sedangkan penis yang berukuran lebih kecil, hanya sebagai kamuflase saja. Namun ada yang menyebut belum diketahui fungsinya, karena masih diteliti.
Berasal dari Australia
Banyak yang tidak mengetahui, rupanya komodo berasal dari Australia, meski saat ini hanya ditemukan di Pulau Komodo, Indonesia. Sekelompok peneliti telah membuktikannya dengan menemukan fosil-fosil komodo berusia 300 ribu hingga 4 juta tahun yang lalu di bagian timur Australia. Hilangnya komodo dari Australia diperkirakan terjadi sekitar 50 ribu tahun lalu.
fakta menarik lain nya dari komodo adalah salah satu hewan purba endemik yang masih hidup
Habitat tempat tinggal Komodo menjadi Taman Nasional Komodo, dengan tujuan untuk menjaga populasi agar tidak punah. Komodo paling besar yang pernah di temukan memiliki panjang 3,13 meter dan berat 166 kg.
Komodo bisa membunuh Kerbau dengan satu gigitanya hal itu karena bisanya yang mematikan. Fakta menyebutkan air liur komodo memiliki sedikit bakteri dan bisa atau racun yang mematikan. Saat menggigit mangsanya komodo akan menusukan ludahnya yang memiliki air liur berbisa.
Sekali gigitan Komodo akan menyebabkan kerusakan yang fatal, efek langsung dari bisa racunya menyebabkan pelebaran pembulu darah, penurunan darah drastis, yang menyebakan syok.
Gigitan Komodo bisa menyebabkan kehilangan banyak darah karena gigitanya yang sangat kuat. Setelah itu badan akan kaku dan ambruk serta dengan cepat menjadi santapan komodo.
Meskipun mangsanya terlepas dari gigitan, maka air liur komodo yang berbisa akan meresap melalui bekas gigitan. Bisa di air liur komodo ini sama kuatnya dengan salah satu racun ular yang sangat mematikan di dunia.
Keunikan hewan komodo kali ini cukup aneh, Komodo betina bisa bertelur tanpa kawin dengan jantan. Karena memiliki dua sifat yakni seksual atau aseksual, mereka dibebaskan memilih untuk kawin dengan jantau atau tidak kawin.
Komodo induk jika menelur komodo jantan maka sang induk dapat kawin dengan anaknya sendiri. dan biasanya komodo saat bertelur akan membuat 2 lubang untuk mengelabuhi mangsa yang akan mengambil telurnya. Lubang yang di buat komodo biasanya sedalam 2 meter
Jika komodo tidak kawin maka memiliki kelemahan yaitu terbatasnya variasi genetik, karena hanya dapat gen dari induknya. Hal itu mungkin sangat aneh, namun baik untuk meningkatkan populasi komodo yang terancam punah.
Komodo memiliki kulit yang tebal dan bersisik yang berguna sebagai perlindungan saat panas dan juga saat dingin. karena komodo sendiri tinggal di NTT yang mana di sana sanggat panas saat siang hari dan dinggin di malam hari
Ternyata sisik komodo terhubung langsung dengan saraf. sisik pada bagian telingga, dagu, telapak kaki, bibir terhubung pada 3 saraf sekaligus yakni sensor rangsangan. jadi sisik komodo ini sangatlah sensitif. Yang terakhir sisik komodo juga ada yang di perkuat dengan tulang.