Nusantaratv.com - Pasangan suami istri di Selandia Baru, Colin Craig-Brown dan Donna harus mengubur mimpinya untuk mencatatkan namanya di buku rekor dunia Guinness World Records.
Pasalnya, kentang hasil temuan mereka di kebun kecil mereka di dekat Hamilton pada Agustus 2021 yang memiliki bobot 7,8 kilogram gagal mendapatkan verifikasi resmi sebagai kentang terberat di dunia. Ternyata setelah dilakukan pengujian ilmiah yang dilakukan Guinness World Records, kentang yang mereka temukan tersebut bukanlah kentang.
"Kami tidak bisa mengatakan kami tidak memercayainya karena kami memberi mereka DNA-nya," kata Colin.
Beberapa bulan setelah mengirimkan foto dan dokumen dari umbi yang disebut sebagai kentang terbesar, pasangan itu justru mendapatkan kabar buruk dalam email, minggu lalu.
"Hai Colin. Ternyata, spesimen itu bukan kentang dan sebenarnya itu adalah umbi sejenis labu," demikian penjelasan dari perwakilan Guinness World Records.
"Untuk alasan ini, sayangnya kami harus mendiskualifikasi umbi ini," demikian bunyi pernyataan dalam email tersebut.
Colin Craig-Brown dan Donna menyebut temuan mereka dengan nama "doug", yang mereka gunakan untuk mengeja "dug" sesuai dengan cara penemuannya. Umbi itu menjadi semacam selebritas lokal setelah pasangan tersebut mulai mengunggah fotonya di Facebook dengan topi dan bahkan membuat gerobak untuk menariknya.
Saat ditimbang di toko pertanian lokal, "doug" tercatat mencapai bobot 7,8 kilogram, yang sama dengan beberapa karung kentang biasa. Namun karena umbi itu bukan kentang, doug gagal meraih rekor sebagai kentang terberat di dunia.
Rekor dunia Guinness World Records untuk kentang terbesar tetap dipegang oleh kentang raksasa dari Inggris. Kentang asal Inggris tersebut memiliki berat yang tak genap lima kilogram dan dibukukan pada tahun 2011. (dari berbagai sumber)