Kelaparan, Kawanan Monyet Serbu Rumah Warga di Bali

Nusantaratv.com - Kawanan monyet di Bali menyerbu rumah warga akibat kelaparan. Sebab, saat ini tidak ada lagi turis-turis yang kerap memberi para monyet makanan berupa pisang, kacang maupun makanan lainnya.

Peristiwa ini terjadi di sebuah desa di Sangeh. Monyet berwarna abu-abu tersebut menunggu di atap rumah warga menunggu penduduk memberikan makanan.

Khawatir semakin banyaknya monyet yang menyerbu permukiman, warga sekitar berinisiatif membawakan buah-buahan dan kacang tanah ke Hutan Monyet Sangeh untuk berupaya menenangkan hewan primata tersebut.

"Kami takut monyet-monyet lapar itu menjadi liar dan ganas," kata seorang warga desa, Gustu Alit, seperti dikutip dari Associated Press (AP), Sabtu (4/9/2021).

Terdapat sekitar 600 kera hidup di Hutan Monyet Sangeh. Mereka kerap berayun dari satu pohon ke pohon lainnya. Sebelum pandemi Covid-19, Hutan Monyet Sangeh kerap didatangi turis untuk berwisata hingga foto pernikahan.

Monyet di Hutan Sangeh terbilang jinak. Dengan diming-imingi satu atau dua kacang, monyet biasa bersedia duduk di pundak turis untuk berswafoto.

Hutan Monyet Sangeh biasanya didatangi 6.000 turis per bulan. Tetapi, semenjak pandemi Covid-19, pengunjung hutan ini menurun drastis, yakni hanya 500 pengunjung.

Manajer Operasi Hutan Monyet Sangeh, Made Mohon, menyebut pihaknya terkendala biaya makanan monyet yang semakin membengkak tetapi pemasukan menurun. Kendati ada bantuan warga, namun hal tersebut tidak mencukupi kebutuhan harian makanan bagi monyet.

"Pandemi berkepanjangan seperti ini di luar dugaan kami. Makanan monyet jadi masalah," ujar Made Mohon. 

Diketahui, biaya makanan monyet di Hutan Monyet Sangeh mencapai sekitar Rp850 ribu per hari. Uang itu di antaranya untuk membeli 200 kilogram singkong dan 10 kilogram pisang.