Kajian Ilmiah, Puasa Terbukti Bikin Panjang Umur dan Anti-Penuaan

Nusantaratv.com - 14 April 2022

Ilustrasi puasa/ist
Ilustrasi puasa/ist

Penulis: Andi Faisal | Editor: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Saat ini umat Islam di seluruh dunia termasuk di Indonesia tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2022. Selain umat Islam, puasa juga menjadi tradisi agama dan kepercayaan lain. 

Selain dimensi spiritualnya, puasa juga berdampak baik bagi tubuh. Bahkan beberapa ahli menyatakan puasa bisa memperpanjang usia. 

Lalu mengapa puasa dapat memperpanjang umur?  

Menurut David Sinclair dari Harvard Medical School selama berabad-abad peradaban manusia, makan dalam jumlah yang lebih sedikit dan tidak di ambang kelaparan atau malnutrisi adalah hal yang bagus bagi tubuh.

David mengatakan puasa mengaktifkan sistem anti-penuaan 

Ia menjelaskan, yang terjadi pada tubuh saat kita tidak makan adalah tubuh kita menyalakan sistem pertahanan melawan penuaan. 

Hal senada disampaikan dr. Nir Barzilai, Perguruan Tinggi Kedokteran Albert Einstein. Barzilai menyebut adanya keterkaitan antara puasa dan umur panjang. 

Guna membuktikan kesimpulannya, Barzilai membuat percobaan terhadap sekelompok hewan yang bersaudara di laboratoriumnya. Satu kelompok dapat makan apapun yang mereka mau, sedangkan kelompok lainnya mendapat 60 persen dari apa yang kelompok pertama konsumsi.

Hasilnya, kelompok yang makan hanya 60 persen hidup selama 40 persen lebih lama dan lebih sehat dibandingkan kelompok satunya. 

Barzilai mengatakan berpuasa dapat meningkatkan mekanisme yang mengatur proses penuaan.

Berbicara mengenai manfaat puasa untuk umur panjang. David Sinclair kembali menjelaskan bahwa yang menjadi kunci dalam umur panjang adalah kondisi hormesis. Hormesis adalah stres biologis yang kita berikan pada tubuh, seperti lari, rasa lapar, hawa dingin, hawa panas, dan sebagainya. Pada dasarnya, hormesis menempatkan tubuh kita dalam kesulitan minor yang dirasakan tanpa harus menyakiti diri sendiri. 

Dipaparkan, saat hormesis terjadi, sistem pertahanan akan penuaan akan bekerja. Jika Anda sering makan dan tidak melakukan apa-apa, sistem pertahanan tersebut akan jarang bekerja dan penuaan akan lebih cepat terjadi. 

Morgan Levine dari Yale Center for Research on Aging turut mendukung konsep David tentang hormesis. Morgan menekankan bahwa stres yang diberikan bukanlah stres besar, tapi stres minor. 

David Sinclair mengungkapkan meski bukan untuk kewajiban agama, ia menerapkan puasa sebagai dietnya. Efek yang dia rasakan sangat terasa, seperti merasa fit dan tidak merasa kembung setelah makan. (dari berbagai sumber)


 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])