Inggris Tawarkan Kremasi Air, Begini Prosesnya

Nusantaratv.com - 04 Juli 2023

Ilustrasi pemakaman di Inggris/ist
Ilustrasi pemakaman di Inggris/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Kremasi adalah salah satu prosesi pemakaman tanpa menguburkan jenazah. Lazimnya kremasi dilakukan dengan menggunakan api.

Namun kini Inggris menawarkan kremasi dengan menggunakan air. 

Kremasi air dilakukan dengan cara melarutkan jenazah dalam air panas yang mengandung alkali hingga lemak dan seluruh jaringan tubuhnya larut. Proses ini diibaratkan seperti “merebus” tubuh hingga hanya menyisakan tulang-belulang.

Jenazah akan dibungkus dengan kain kafan wol dan dimasukkan ke dalam ‘kantong bio’ yang terbuat dari tepung maizena.

Selanjutnya jenazah ditempatkan pada sebuah ruang tertutup dengan 95 persen air dan kalium hidroksida, lalu dipanaskan hingga suhu 160 derajat celcius. Setelah 4 jam, jaringan tubuh akan larut dan hanya menyisakan rangka.

Layanan pemakaman kremasi air ini akan mulai tersedia pada akhir tahun. Metode kremasi air tergolong proses pengelolaan jenazah yang cukup baru, terlebih mengingat Undang-Undang Kremasi Inggris pertama diterapkan pada 1902.

Praktik kremasi air ini juga sudah umum digunakan di sebagian besar negara bagian Amerika Serikat, Kanada, dan Afrika Selatan. Bahkan Uskup Agung Afrika Selatan, Desmond Tutu yang meninggal tahun lalu memilih metode ini untuk pemakamannya.

Meski di Inggris dianggap legal, namun praktek kremasi air sampai sekarang hanya dilakukan dalam uji coba terbatas. Pihak berwenang masih ingin menguji apakah larutan hasil kremasi aman untuk dibuang melalui sistem drainase.

Limbah karbon dengan kremasi air diklaim hanya setengah dari proses kremasi biasa yang menggunakan api. 

Menurut CDS, sebuah konsultan krematorium di Inggris, sebuah kremasi biasa umumnya akan menghasilkan 245 kilogram karbon, dengan dampak tahunan sebesar 115.150 ton. Nilai itu setara dengan listrik yang bisa digunakan untuk menyalakan 65.000 rumah tangga.

“Kami senang karena pembuangan limbah tidak akan berdampak pada proses pengolahan air kami,” ujar perusahaan.

 


 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close