Heboh! Kuku Penyintas Covid-19 Menyala Ketika Disorot Sinar UV, Ini Penyebabnya

Nusantaratv.com - 27 Februari 2022

Kuku penyintas covid-19 menyala saat disinari UV/ist
Kuku penyintas covid-19 menyala saat disinari UV/ist

Penulis: Andi Faisal | Editor: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Publik dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan kuku seorang penyintas covid-19 menyala saat disinari alat pengering kuteks yang dilengkapi lampu sinar UV (ultraviolet).

Video tersebut dibagikan oleh akun TikTok @popcoat. 

"Nggak cuma satu klien aku tapi ada tiga klien yang kukunya nyala dan semuanya itu bekas pasien Covid-19," tutur sang nail artist, Sabtu (26/2/2022).

Penasaran dengan kejadian tersebut, sang nail artist kemudian melakukan riset dari berbagai sumber. Ia menemukan penjelasan ilmiah soal kuku penyintas covid-19 yang menyala saat disinari UV dari jurnal penelitian Fluoresensi Kuku pada Pasien Covid-19 yang diterbitkan Juniper Publish. Penelitian menyatakan hal itu terjadi lantaran kuku penyitas Covid-19 mengalami fluoresensi akibat mengonsumsi obat favipiravir.

Definisi dari Fluoresensi adalah terpancarnya sinar oleh suatu zat yang telah menyerap sinar atau radiasi elektromagnetik lain. Itu sebabnya mineral fluoresen memancarkan cahaya ketika terkena sinar ultraviolet. Ini terjadi karena zat tertentu seperti elastin, kolagen, prekursor melanin yang ditemukan secara alami di kulit atau faktor eksternal seperti obat-obatan.

Temuan ini dibuktikan dari hasil riset terhadap lima penyintas covid-19. Hasilnya, empat di antaranya menerima pengobatan favipiravir oral dan paracetamol khusus untuk Covid-19. Empat pasien terdeteksi mengalami fluoresensi pada kukunya. Sedangkan satu orang yang tidak mengonsumsi obat favipiravir tidak mengalami fluoresensi tersebut.

Dan ternyata fluoresensi tidak hanya terjadi pada kuku. Tetapi terjadi juga pada rambut hingga mata sang penyintas Covid-19. Ini menunjukkan bahwa fluoresensi pada kuku disebabkan oleh penggunaan obat favipiravir. Sang nail artist juga menunjukkan tangkapan layar yang memperlihatkan bahwa obat Covid-19 menyala di bawah sinar UV.

Para ilmuwan belum bisa memastikan, apakah fluoresensi disebabkan oleh metabolit obat atau bahan-bahan khusus seperti titanium dioksida, dan oksida besi kuning dalam tablet. Hanya saja para peneliti mengimbau agar penggunaan obat harus tetap dalam pengawasan dokter untuk terhindar dari efek bagi organ tubuh lainnya. (dari berbagai sumber)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



1

x|close