Nusantaratv.com - Bagi yang sudah pernah mendaki Gunung Lawu, pasti tak asing dengan nama ‘Pasar Setan’. Lokasinya di sebuah lahan di lereng Gunung Lawu yang penuh dengan ilalang dan angin yang berhembus cukup kencang. Konon, ketika melewati lokasi tersebut, para pendaki sering mendengar suara bising layaknya sebuah pasar.
Lokasi Gunung Lawu berada tepat di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, berada di antara tiga kabupaten yaitu Karanganyar (Jawa Tengah), Ngawi, serta Magetan (Jawa Timur). Ketinggian gunung Lawu mencapai 3265 MDPL (meter dari permukaan laut) dari puncaknya.
Gunung yang cukup eksotis ini selalu menarik para pendaki untuk datang mendaki. Cerita-cerita yang disampaikan oleh mereka yang pernah mendaki gunung Lawu ini membuat banyak pendaki lain penasaran dan ingin membuktikannya.
Gunung Lawu dulunya bernama Wukir Mahendra, merupakan gunung tertua yang ada di Pulau Jawa jadi dapat dikategorikan sebagai gunung purba.
Keunikan serta keberagaman flora dan fauna yang di miliki oleh gunung Lawu menjadi salah satu faktor mengapa gunung ini cukup diminati oleh para pendaki, baik itu mereka yang berasal dari pulau Jawa ataupun dari daerah lainnya.
Di gunung Lawu para pendaki dapat menemukan cemara gunung, edelweis, harimau dan elang Jawa.
Selain keindahan-keindahan alami, banyak cerita berbau mistis menyelimuti Gunung Lawu. Salah satu kisah yang paling terkenal dari gunung Lawu ialah mengenai mitos adanya ‘Pasar Bubrah atau Pasar Setan’.
Kisah mengenai adanya pasar setan ini cukup menarik perhatian dan bahkan melegenda. Seperti yang dikisahkan oleh aneh-namun-ada.blogspot.com. Kisah mistis terkait pasar bubrah ini juga pernah difilmkan.
Pasar Setan Gunung Lawu
Pasar Setan gunung Lawu terletak di jalur pendakian Candi Cetho. Meskipun terkenal angker, namun jalur ini menjadi salah satu jalur yang menjadi favorit para pendaki. Saat melewati jalur ini, para pendaki dapat menikmati sensasi kabut yang turun secara perlahan.
Untuk menikmati kabut yang turun, banyak pendaki yang mendirikan tenda sementara di jalur pendakian ini.
Banyak pendaki percaya bahwa jalur Cetho menjadi salah satu jalur perlintasan ke alam gaib, maka tak heran jika banyak dari para pendaki menemui hal-hal berbau aneh dan mistis jika berada di jalur ini. Terutama pada malam hari.
Ilustarsi suasana keramaian di pasar tradisional (foto: gudangsket.blogspot.com)
Di jalur ini terdapat satu lokasi yang sering di juluki sebagai ‘Pasar Setan’, Lokasinya berupa lahan yang penuh dengan angin yang berhembus kencang dan di penuhi dengan ilalang. Menurut cerita, ketika berada di lokasi ini terutama pada malam hari akan terdengar suara bising yang cukup nyata di telinga layaknya sebuah pasar. Akan terdengar suara seperti seseorang yang melakukan proses tawar menawar.
Banyak para pendaki mengatakan, saat mendengar suara bising tersebut haruslah segera membuang benda apa saja layaknya melakukan proses jual beli di pasar.
Banyak batu-batuan besar yang berada di lokasi ini, di percaya sebagai warung-warung yang miliki oleh para mahluk gaib di pasar setan.
Selain ‘Pasar Setan’ ada keanehan lain yang dimiliki oleh gunung Lawu. Ada beberapa kisah misteri yang di alami oleh para pendaki saat mendaki di gunung Lawu. Salah satunya ialah mengenai burung Jalak yang selalu mengikuti para pendaki, dipercaya burung Jalak tersebut sebagai penunjuk arah.
Namun tidak semua pendaki beruntung dapat menemui burung Jalak tersebut saat sedang mendaki.
Di Gunung Lawu juga banyak ditemukan peninggalan-peninggalan pra sejarah. Penemuan beberapa artefak di kawasan gunung Lawu juga adanya Candi Cetho dan Candi Sukuh menjadi bukti adanya peradaban zaman dulu di kaki gunung Lawu. Terlebih cerita mitos muksonya Raja Brawijaya V terjadi di Hargo Dalem, puncak Gunung Lawu, cerita ini menambah penasaran para pendaki untuk segera datang ke Gunung Lawu.