Nusantaratv.com - Badan Lingkungan Abu Dhabi (EAD) tengah memantau keberadaan lubang biru raksasa yang ditemukan di perairan wilayah al-Dhafra, Uni Emirat Arab (UEA).
Lubang biru (blue hole) adalah fenomena alam yang ditandai dengan depresi laut dalam dibandingkan dengan daerah dangkal yang mengelilinginya.
"Keliling Lubang Biru al-Dhafra memiliki panjang sekitar 300 meter dan lebar 200 meter, dengan luas total sekitar 45.000 meter persegi," demikian siaran pers yang dikutip Kantor Berita Media Abu Dhabi (ADMO), Sabtu (9/10/2021), seperti dilansir dari Al Arabiya.
Daerah dasar laut yang membentuk pusat lubang biru al-Dhafra berbentuk setengah lingkaran yang tertekan kira-kira sekitar 5.000 meter persegi.
Menurut analisis, topografi daerah setengah lingkaran datar itu memiliki kedalaman maksimum 12 meter, serta memiliki komposisi dasar terdiri atas lanau dan pasir.
ADMO menyebut 'habitat unik' tersebut menampung setidaknya sepuluh jenis spesies karang dan memiliki terumbu di tepinya. Lubang itu juga menjadi rumah bagi banyak komunitas ikan, menyediakan perlindungan bagi berbagai ikan seperti Kerapu, Sweetlips, Emperor Fish, dan Jackfish.
"Lubang biru langka ini sangat penting, karena memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana terumbu bersejarah dulu terlihat di Abu Dhabi," terang ADMO.
Terdapat sejumlah lubang biru yang sudah ditemukan di dunia. Paling dalam yakni lubang biru The Yongle yang terletak di laut China Selatan, dengan kedalaman mencapai 300 meter.
Lubang biru lainnya termasuk Great Blue Hole di Belize, Blue Hole Gozo di Malta, Blue Hole di Dabahb di Mesir, dan Dean's Blue Hole di Bahama.
"Struktur unik ini menarik penyelam dari seluruh dunia dan merupakan rumah bagi terumbu karang tepi dan beragam spesies ikan, dan di kedalamannya, mereka menampung beragam komunitas mikroba," tukas ADMO.