Nusantaratv.com - Perusahaan Sierra Space yang berbasis di Colorado, Amerika Serikat (AS), memamerkan pesawat antariksa operasional pertamanya, yakni Dream Chaser, di ajang Consumer Electronics Show (CES) 2022.
Pesawat ruang angkasa ini diharapkan melakukan perjalanan luar angkasa perdananya pada akhir 2022. Mungkinkan pesawat luar angkasa Dream Chaser ini menandai fajar baru dalam perjalanan ruang angkasa komersial?
Ditampilkan di CES 2022, Dream Chaser akan memulai misi kargo Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Pesawat ruang angkasa yang sedang dikembangkan oleh Sierra Space, sayap luar angkasa dari kontraktor pertahanan Sierra Nevada Corporation yang berbasis di Colorado juga direncanakan akan mengangkut manusia.
John Roth, Wakil Presiden Pengembangan Bisnis Sierra Space mengatakan, wahana ini kini berada di bawah kontrak layanan pasokan komersil dengan NASA. Pihaknya, kata dia, memiliki kontrak untuk tujuh misi ke stasiun luar angkasa, serta eksperimen sains dan mengembalikan eksperimen sains itu ke Bumi.
Perusahaan ini juga telah menandatangani kesepakatan dengan Blue Origin untuk membantu membangun stasiun ruang angkasa pribadi untuk penggunaan komersil yang disebut 'Orbital Reef'.
Pada Desember 2021, NASA memberikan US$130 juta atau setara Rp1,8 triliun kepada Blue Origin untuk membantu mengembangkan stasiun luar angkasa 'Orbital Reef', dalam kemitraan dengan Sierra Space dan Boieng.
Blue Origin berharap 'Orbital Reef' akan menjadi pusat bagi industri komersial seperti manufaktur, hiburan, olahraga, permainan dan perjalanan petualangan, selain menjadi rumah bagi misi awak dan kargo.
Secara total, NASA pada Desember lalu, mengumumkan jika mereka telah memberikan lebih dari US$415 juta (Rp5,9 triliun) kepada Blue Origin, kontraktor pendukung Northrop Grumman dan Nanoracks untuk mengembangkan stasiun ruang angkasa komersial yang dimiliki dan dioperasikan secara pribadi.
Ini merupakan simbol dari upaya NASA dalam memanfaatkan perusahaan swasta untuk memungkinkan ekonomi komersial yang dipimpin AS di orbit rendah Bumi karena stasiun luar angkasa internasional berpotensi pensiun pada akhir dekade ini.
Dan dengan apa yang disebut 'perlombaan luar angkasa' memanas, para perancang Dream Chaser berharap pesawat luar angkasa mereka yang dapat digunakan kembali juga akan membantu meluncurkan era baru dalam komersialisasi eksplorasi dan perjalanan luar angkasa.