Nusantaratv.com - Seorang profesor asal Florida merayakan keberhasilannya memecahkan rekor dunia tinggal di bawah air terlama tanpa mengalami pengurangan tekanan udara atau depresurisasi.
Joseph Dituri (55), atau dikenal sebagai “Dr. Deep Sea,” merayakan keberhasilannya tinggal selama 73 hari di bawah air pada hari Minggu (14/5/2023), saat ia menargetkan 100 hari di dasar laguna setinggi 30 kaki atau sekitar 9,1 meter di Key Largo, Florida yang biasa dikunjungi oleh para ‘scuba divers’.
“Hari ini saya memecahkan rekor dunia untuk hidup di bawah air,” Joseph Dituri membagikan di Twitter, yang berarti dia telah mencapai 74 hari pada saat pelaporan.
“Keingintahuan akan penemuan telah membawa saya ke sini. Tujuan saya sejak hari pertama adalah untuk menginspirasi generasi yang akan datang, mewawancarai para ilmuwan yang mempelajari kehidupan di bawah laut dan mempelajari bagaimana fungsi tubuh manusia di lingkungan yang ekstrem.”
Di hari ke-74, kondisinya tidak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya, sejak ia berada di bawah air pada 1 Maret lalu, lansir laman ABC News Indonesia, Selasa (16/5).
Ia pun menceritakan bagaimana ia bertahan di dalam air. Hari-harinya ia mengonsumsi makanan kaya protein dari telur dan salmon yang dimasak menggunakan microwave, berolahraga dengan ‘resistance band’ atau tali elastis, melakukan ‘push-up’ setiap hari dan tidur siang selama satu jam.
Rekor tinggal di bawah laut terlama sebelum Dr Dituri adalah 73 hari, 2 jam dan 34 menit oleh dua profesor Tennessee, bernama Bruce Cantrell dan Jessica Fain, di lokasi yang sama pada tahun 2014.
Tapi Dr Dituri tidak hanya memecahkan rekor, ia berencana untuk tinggal di bawah air sampai 9 Juni, atau 100 hari, sambil menyelesaikan misi bawah air yang disebut Proyek Neptunus 100.
Misi tersebut menggabungkan penelitian medis dan kelautan bersama dengan misi pendidikan yang diselenggarakan oleh Marine Resources Development Foundation.
“Rekornya beda tipis namun saya sangat menghargainya,” kata Dr Dituri, yang juga dosen di University of South Florida dan bergelar Doktor di bidang teknik biomedis.
“Saya merasa terhormat menerimanya, tetapi kami masih memiliki lebih banyak ilmu yang harus digali,” ujarnya yang juga pensiunan perwira angkatan laut.
Penelitiannya mencakup eksperimen harian dalam fisiologi untuk memantau bagaimana tubuh manusia merespons tekanan ekstrem dalam jangka waktu panjang.
“Idenya di sini adalah untuk mengisi lautan dunia, merawatnya kehidupan di dalamnya dan benar-benar merawatnya dengan baik,” kata Dr Dituri.
Dr Dituri menargetkan untuk mengadakan kelas online dan menyiarkan wawancara dari studio digitalnya di bawah laut.
Selama 74 hari terakhir, ia sudah menjangkau lebih dari 2.500 siswa melalui kelas online dalam ilmu kelautan dan kursus teknik biomedis regulernya di University of South Florida.
Meskipun mengatakan suka hidup di bawah laut, sebenarnya ada satu hal yang sangat ia rindukan.
“Hal yang paling saya rindukan saat berada di permukaan adalah matahari,” kata Dr Dituri.
“Matahari telah menjadi faktor utama dalam hidup saya, saya biasanya pergi ke gym pada pukul lima dan melihat matahari terbit.”
Sumber: indonesiainside.id