Diduga di Tempat Ini 3 Harta Karun Nabi Sulaiman Disimpan

Nusantaratv.com - 29 Desember 2023

Ilustrasi Tabut (thepatriots.asia)
Ilustrasi Tabut (thepatriots.asia)

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - Nabi Sulaiman atau yang dikenal juga dengan King Solomon atau Raja Solomo, memerintah pada abad 965 SM dan 925 SM. Nabi Sulaiman terkenal dengan tiga hal: kebijaksanaan, kekuasaan, dan kekayaan yang berlimpah ruah.

Putra Nabi Daud itu dikenal sebagai orang paling kaya pada zamannya. Legenda menyebutkan bahwa salah satu bentuk kekayaannya adalah istana indah yang dibangun oleh pasukan manusia, jin, dan binatang.

Konon katanya, dinding istana King Solomon terdiri dari batu pualam. Dan tiang pintunya dari emas dan tembaga, atapnya dari perak yang dihiasi dengan ukiran dari mutiara, intan, juga berlian, juga pasir di tamannya ditaburi mutiara.

Dalam Kitab Raja-Raja I digambarkan, berat emas yang dipersembahkan kepada Sulaiman dalam waktu setahun berjumlah 666 talen. Ukuran satu talen emas diperkirakan beratnya sama dengan seorang manusia sekitar 50 kilogram. Versi lain menyebut sekitar 33 kilogram atau antara 20-40 kilogram.

Sulaiman juga menerima upeti dari para saudagar rempah-rempah, semua raja di Jazirah Arab, dan para gubernurnya.

Dalam kitab tersebut juga disebutkan bahwa emas-emas itu ditempatkan di sebuah rumah megah yang dibangun di hutan Lebanon. “Raja juga membuat singgasana besar dari gading yang dilapisi emas terbaik.

“Semua cangkir yang digunakan minum sang raja terbuat dari emas, semua perabot di hutan Lebanon dari emas, tak ada yang perak,” demikian tertera dalam kitab, yang dikutip dari situs Ancient Origins dan dilansir nusantaratv.com dari liputan6.com, Kamis (28/12/2023).

Kekayaan luar biasa Sulaiman membuat banyak orang yakin, masih ada harta karun yang disembunyikan, entah di mana. Meski demikian, apa gerangan pundi-pundi yang masih tersisa tak jelas -- mungkin emas, perhiasan, perak, atau mungkin Tabut Perjanjian (Ark of the Covenant) -- wadah kayu yang dilapis emas murni dan dilengkapi dua batang pengusung yang salah satu muatannya adalah Sepuluh Perintah Tuhan.

Berikut 3 petunjuk perkiraan keberadaan harta karun Sulaiman yang disadur dari berbagai sumber:

1. Tabut Perjanjian

Tabut Perjanjian (Ark of the Covenant) salah satu harta karun Nabi Sulaiman (Ancient Origins)

Tabut Perjanjian (Ark of the Covenant) berbentuk sebuah kotak kayu berisi 2 loh batu bertuliskan 10 Perintah Tuhan yang didapat Nabi Musa di Gunung Sinai, menjadi salah satu artefak paling dicari hingga kini.

Seorang profesor dari Universitas St Andrew, James Davila mengklaim berhasil menerjemahkan sebuah teks berbahasa Ibrani bernama Treatise of the Vessels (Risalah Kapal).

Berdasar teks itu, Davila mengklaim Kuil Solomon tempat penyimpanan harta karun tersebut kemungkinan tersebar di wilayah Timur Tengah.

“Beberapa harta tersembunyi di berbagai lokasi di Tanah Israel dan di Babilonia, sementara yang lain dikirim ke malaikat Shamshiel, Michael (Mikail), Gabriel (Jibril), dan mungkin Sariel,” tulis Davila dikutip Liputan6.com dari International Science Times.

Babilonia diketahui berada di wilayah Irak modern. Meski mempersempit kemungkinan lokasi harta karun legendaris itu, apa isi terjemahan tersebut dianggap lebih bersifat fantasi daripada petunjuk.
 
Teks Risalah Kapal juga menyebut, harta itu telah disembunyikan oleh Shimmur, orang Lewi, salah satu dari 12 suku di Israel, dan para sahabatnya. Namun berikutnya dalam teks itu disebutkan harta itu disembunyikan Shamshiel dan malaikat lainnya.

Teks itu juga memuat daftar harta karun Nabi Sulaiman, mulai ornamen Taman Eden, instrumen musik yang terbuat dari emas, dan Kemah Suci -- tempat ibadah yang dapat dipindah-pindahkan untuk bangsa Ibrani.

Peninggalan paling suci di antara harta karun itu adalah Tabut Perjanjian, peti bersepuh emas yang usianya sekitar 3.000 tahun.

Berdasar teks kitab orang Israel, the Ten Commandments atau Sepuluh Perintah Allah yang diturunkan kepada Nabi Musa terdapat dalam peti itu, dan tersimpan di Haikal Sulaiman atau Solomon Temple itu. 

Bangsa Babilonia menghancurkan Kuil Sulaiman pada 587 Sebelum Masehi. Sejak itu, peti berisi harta karun tersebut lenyap. Selama berabad-abad para arkeolog mencari peti harta karun itu. Namun tetap saja tidak punya petunjuk keberadaan peti itu apakah telah dirusak atau disembunyikan.

 

2. Cincin Penguasa Dunia

Ilustrasi cincin Nabi Sulaiman karya seniman David Weitzman (Ancient Origins)

 

Menurut legenda, Nabi Sulaiman memiliki cincin yang sungguh berharga.

Tak hanya nilainya yang tinggi, cincin tersebut konon juga memiliki kekuatan magis: bisa mengendalikan roh dan setan.

Banyak yang yakin, benda itu bisa menjaga dan memberi perlindungan kepada pemakainya.

Seperti dikisahkan, suatu hari sang raja kehilangan cincinnya yang berharga di perairan Sungai Yordan. Sulaiman menganggap, perhiasan itu telah hilang untuk selamanya, hingga seorang nelayan mengembalikan benda tersebut kepadanya.

Menurut cerita, cincin tersebut ditemukan di dalam badan ikan.Keberadaan cincin berharga itu kini jadi misteri. Konon, ia ikut dimakamkan di sisi jenazah Nabi Sulaiman. Sementara, di mana gerangan makamnya belum diketahui hingga saat ini.

Desas-desus lintas zaman menyebut, barang siapa menemukan cincin tersebut, maka ia akan jadi penguasa dunia.

 

3. Tambang Harta

Nabi Sulaiman juga disebut-sebut punya tambang harta. Kabar itu kali pertama disebarluaskan pada Abad ke-19 oleh penulis H. Rider Haggard dalam novel petualangannya King Solomon’s Mines -- yang diterbitkan bertepatan dengan booming penemuan arkeologi berupa situs-situs kuno di Timur Tengah dan Afrika.

Setengah abad kemudian, rabbi sekaligus arkeolog Amerika, Nelson Glueck mengumumkan bahwa ia telah berada di tambang Sulaiman di Great Rift Valley, dekat perbatasan modern antara Israel dan Yordania.



Lokasi diduga tambang harta Nabi Sulaiman (TAU Timna Expedition)

Namun, tambang-tambang tersebut tak dipenuhi emas, melainkan bijih tembaga -- yang menurut Glueck adalah sumber kekayaan Sulaiman.

Karena Glueck tak mampu mengaitkan bukti arkeologis itu dengan apa yang tertera pada kitab suci, para sejarawan modern mengabaikan temuannya.

Apalagi, ada bukti bahwa bangsa Mesir Kuno yang mengoperasikan tambang di wilayah tersebut pada Abad ke-13 -- yang didukung penemuan sebuah kuil kuno di sana pada 1969.

Namun, seperti dikutip dari situs History, pada 2008 para peneliti menemukan situs tambang di Yordania, Khirbat en-Nahas -- yang berdasarkan bukti arkeologi dioperasikan selama Abad ke-10 Sebelum Masehi.

Pada tahun berikutnya, ekskavasi lain mengidentifikasi sebuah situs tambang tembaga di Timna Valley, Israel -- yang disebut Site 30 -- dibangun pada waktu bersamaan dengan yang ada di Yordania.

Dr. Erez Ben-Yousef, arkeolog dari  Tel Aviv University -- yang pernah membantu temuan Site 30 -- memimpin ekskavasi di Slaves’ Hill atau Bukit Para Budak. Artefak yang ditemukan di sana ternyata tak berciri Mesir Kuno.

Apapun, hingga kini tambang yang yang dibayangkan penuh harta benda belum ditemukan.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close