Nusantaratv.com - Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina menjamin kawasan pariwisata yang ada di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT aman dikunjungi oleh wisatawan.
Shana Fatina mengatakan, penerapan protokol kesehatan yang ketat berbasis CHSE (Cleanliness, health, safety, and environmental sustainability) menjadikan Labuan bajo layak dikunjungi.
“Status penularan Covid-19 saat ini di Manggarai Barat tergolong cukup rendah dengan kasus sebagian besar berasal dari pendatang,” kata Shana di Labuan Bajo, NTT, Jumat (18/02/2022).
Tercatat sampai 12 Februari 2022 pukul 18.00 WITA, dari total jumlah pemeriksaan terhadap 666 orang, jumlah pasien terkonfirmasi positif sebanyak 26 orang dan negatif 640 orang sehingga pada saat ini positivity rate di Manggarai Barat sebesar 3,9 persen.
Sejak ditemukan kasus pertama pada 30 April 2020, total kasus konfirmasi positif Covid-19 sampai 12 Februari 2022 sebanyak 5.309 orang.
Untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di kawasan pariwisata, BPOLBF menerapkan protokol kesehatan CHSE di Labuan Bajo secara ketat dalam berbagai hal.
Wisatawan diwajibkan menunjukkan hasil negative PCR/Antigen test bagi pengunjung dari luar Labuan Bajo pada kedatangan di pelabuhan dan bandara (mengisi eHac).
“Kami juga menyediakan peralatan, perlengkapan kebersihan, dan kesehatan (masker, sarung tangan, termometer, kotak obat). Dan selalu memastikan penerapan 3M termasuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada karyawan dan pengunjung,” kata Shana.
Hal itu juga ditunjang dengan berbagai upaya lain di antaranya melakukan disinfektan area public secara berkala dan memastikan penerapan pengaturan kapasitas pengunjung untuk memastikan tidak ada kerumunan.
Di sisi lain BPOLBF juga menyediakan pelayanan reservasi melalui telepon, media sosial, serta pembayaran non-tunai untuk menghindari kerumunan dan kontak fisik. “Tidak kalah penting kami menyediakan asuransi kesehatan dan/atau kecelakaan bagi pengunjung,” kata Shana.
Sementara dari sisi pengelolaan sampah, BPOLBF mendukung ekonomi sirkular dengan memastikan pengolahan sampah dan limbah cair restoran/rumah makan dilakukan secara tuntas, sehat, dan ramah lingkungan sehingga dapat tetap menjaga lingkungan serta tidak menyebabkan sumber penyebaran baru Covid-19, termasuk penanganan sampah kresek menggunakan mesin pyrolisis
“Langkah-langkah ini yang membuat kami semakin yakin bahwa Labuan Bajo aman dikunjungi karena bersama-sama kita saling menjaga dan mengantisipasi penyebaran Covid-19,” ujarnya.