Nusantaratv.com - Sebagai wujud komitmen PLN untuk melistriki hingga pelosok negeri dan pengoptimalan Energi Baru Terbarukan (EBT), PLN NTB mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Medang, Kabupaten Sumbawa.
Dengan adanya PLTS berkapasitas 314 kWP yang dilengkapi dengan baterai berkapasitas 550 kWh dan juga inverter ini, masyarakat di pulau seluas 4,35 km tersebut dapat menikmati listrik selama 24 jam.
Jamaan, salah satu penduduk di Desa Bugis Medang yang memiliki usaha toko kelontong dan minuman cepat saji mengatakan, kondisi kelistrikan di pulau ini sekarang sudah bisa 24 jam, sebelumnya hanya teraliri selama 12 jam saja.
"Tentunya ini sangat menjadi kemajuan bagi kami dan warga semua. Listrik yang selama ini beroperasi 12 jam, kini bisa dipakai seharian penuh. Tentu saja usaha kami juga akan lebih maju, karena selama ini harus menyalakan genset di siang hari, tapi sekarang bisa pakai seharian penuh. Terima kasih PLN!", ujar Jamaan, Rabu (13/7/2022).
Senada dengan Jamaan, Jumianti, ibu rumah tangga yang tinggal di pulau yang dihuni oleh 2.547 warga ini juga menyampaikan dengan beroperasinya listrik selama 24 jam ini, selain memudahkan anaknya dalam belajar, dirinya juga dapat memperoleh pendapatan tambahan dengan berjualan es batu.
"Alhamdulillah kita senang. Kini tidak lagi susah dengan adanya lampu yang nyala seharian. Kita bisa menambah lemari es untuk berjualan es batu. Anak-anak juga bisa belajar kapan saja", ungkapnya.
Kepala Dinas Energi dan Sumber daya Mineral Provinsi NTB, Zaenal Abidin menyampaikan apresiasinya terhadap PLN atas upaya yang dilakukan untuk melistriki daerah terpencil dan pulau terluar di NTB.
“Ini tentunya langkah yang luar biasa dari PLN. Tidak hanya sekedar melistriki, tapi berhasil menghadirkan green energy di pulau terluar NTB”, tuturnya.
Sementara itu, General Manager PLN NTB, Sudjarwo menjelaskan pembangunan PLTS senilai 14,3 M di pulau yang mayoritas penduduknya adalah nelayan ini, selain untuk mengantisipasi beban yang pastinya akan semakin meningkat, juga sebagai upaya untuk pencapaian target bauran EBT sebesar 23% di tahun 2025.
Djarwo juga menjelaskan tantangan dalam pembangunan PLTS ini adalah jarak yang cukup jauh dan juga faktor cuaca. Akses menuju Pulau Medang yang hanya bisa ditempuh dengan menggunakan kapal, tentunya akan berpengaruh pada saat mobilisasi instrumen dan komponen PLTS.
“Dengan beroperasinya PLTS ini, roda ekonomi makin bergerak, kesejahteraan masyarakat makin baik. Usaha-usaha yang semula manual dapat memanfaatkan listrik dengan baik. Industri pariwisata, UMKM, dan peluang usaha ekonomi kreatif juga dapat tumbuh dengan baik”, tutur Djarwo.
Saat ini, jumlah pelanggan PLN di Pulau Medang ini adalah berjumlah 860 pelanggan dan didominasi oleh pelanggan rumah tangga Sebelum beroperasinya PLTS, listrik di Pulau Medang disuplai dari enam unit mesin diesel dengan total kapasitas terpasang 460 kW. Dengan beban puncak rata rata 160 KW, kehadiran PLTS ini diharapkan dapat menyuplai kebutuhan listrik masyarakat dengan energi bersih.
Kepala Dinas Energi dan Sumber daya Mineral Provinsi NTB, Zaenal Abidin menyampaikan apresiasinya terhadap PLN atas upaya yang dilakukan untuk melistriki daerah terpencil dan pulau terluar di NTB.
“Ini tentunya langkah yang luar biasa dari PLN. Tidak hanya sekedar melistriki, tapi berhasil menghadirkan green energy di pulau terluar NTB. Pembangunan PLTS yang akan beroperasi secara hybrid dengan PLTD milik PLN di Pulau Medang, juga dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan BBM yang harganya saat ini kian melambung, mengurangi biaya pokok produksi listrik dan meningkatkan bauran energi terbarukan dalam bauran energi daerah NTB," tutur Zaenal.