Aliran "Pelindung Kehidupan" Bikin Geger Warga Minang, Pengikutnya Boleh Shalat Sekali Seumur Hidup

Nusantaratv.com - 14 Oktober 2021

Ilustrasi aliran sesat (net)
Ilustrasi aliran sesat (net)

Penulis: Alamsyah | Editor: Alamsyah

Nusantaratv.com - Indonesia kaya dengan keragaman suku, bangsa, tradisi bahkan aliran. Baru-baru ini menyeruak sebuah aliran bernama "Pelindung Kehidupan". Aliran ini muncul di salah satu Kabupaten di ProvinsiSumatera Barat.

Warga sekitar geger karena aliran ini, salah satunya membolehkan pengikutnya untuk shalat satu kali seumur hidup. Selain itu, pengikut aliran ini juga harus membayar jutaan rupiah jika ingin bergabung.

Munculnya aliran ini mendapat respon dari pejabat setempat.

”Sepanjang informasi-informasi yang kami dapatkan di lapangan, termasuk dari Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) dan Komite Intelijen Daerah (KOMINDA) bahwa di Kota Payakumbuh sejauh ini belum ada gejala-gejala yang ada diluar,  Seperti yang baru-baru menghebohkan Sumatera Barat.” ujar Kepala KESBANGPOL Kota Payakumbuh, Budhy D Permana, mengutip laman dekadepos.com

Budhy juga menambahkan, pihaknya bersama KOMINDA serta PAKEM di bawah Kejaksaan Negeri Payakumbuh tetap melakukan pemantauan terhadap perkembangan aliran kepercayaan maupun paham-paham yang berkembang ditengah masyarakat.

”Kita bersama-sama seluruh unsur terus melakukan pemantauan terhadap paham-paham maupun aliran yang berkembang ditengah masyarakat. Kita juga menghimbau masyarakat untuk melakukan pengawasan dan melapor kepada pihak terkait jika terindikasi adanya paham radikal ataupun aliran sesat. Sebab hal itu juga aturan mainnya.” Tutup Budhy.

Aliran ini terdeteksi pada Juni 2021. Aliran kepercayaan ini berkembang di Jorong Simancuang, Nagari Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan.

“Mereka beraktivitas usai salat Isya dan meresahkan warga karena ajarannya dinilai sangat menyimpang,” kata Wakil Ketua Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) Solok Selatan, M Fajrin.

Sementara Kejari Payakumbuh, Suwarsono melalui Kasi Intel Kejaksaan Negeri Payakumbuh, Robby Prasetya menyebutkan, bahwa sejauh ini di Payakumbuh belum ada berkembang aliran atau paham Pelindung Kehidupan, meski begitu pihaknya tetap melakukan pemantauan.

”Payakumbuh dan 50 kota masih aman, Belum ada berkembang namun masih kita pantau.” Ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close