10 Fakta tentang Hong Kong, Uang hingga Serba Cepat

Nusantaratv.com - 17 Februari 2023

Orang-orang berjalan di Avenue of Stars yang terletak di Tsim Sha Tsui, Kowloon, Hong Kong pada Kamis (16/2/2023). Lokasi ini menyajikan pemandangan Pelabuhan Victoria dan The Peak, juga cap tangan sosok termasyur di industri film Hong Kong, salah satunya Jackie Chan. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Orang-orang berjalan di Avenue of Stars yang terletak di Tsim Sha Tsui, Kowloon, Hong Kong pada Kamis (16/2/2023). Lokasi ini menyajikan pemandangan Pelabuhan Victoria dan The Peak, juga cap tangan sosok termasyur di industri film Hong Kong, salah satunya Jackie Chan. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Hong Kong telah kembali terbuka bagi para pelancong mancanegara termasuk Indonesia pada masa pandemi COVID-19 ini tanpa persyaratan karantina, isolasi dan bahkan vaksinasi.

Namun, selama bepergian di wilayah administratif khusus China yang dikenal salah satunya sebagai destinasi belanja di Asia itu ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan demi liburan yang tetap nyaman, menurut pemandu tur Carolus Chui melalui sebuah perjalanan "Hello Hong Kong bersama Hong Kong Tourism Board (HKTB). ​ Apa saja?

1. Pemakaian uang

Carolus menuturkan pelancong perlu memperhatikan nomimal Hong Kong Dollar (HKD) saat berbelanja di berbagai toko. Menurut dia, khusus untuk penggunaan uang kertas 500 HKD atau 1000 HKD sebaiknya disesuaikan dengan nominal barang yang dibeli. Dia tak menyarankan nominal uang sebesar itu digunakan untuk berbelanja barang dengan harga 10 HKD atau kurang dari itu.

"Kalau hanya misal beli permen 10 HKD, uang 500 HKD, penjual akan mengomel. Kalau di toko yang ada kasir, orang berseragam, semuanya bisa pakai uang 500 atau 1000 HKD. Tetapi kalau di mini market, beli tisu pakai 1000 HKD akan ditolak," kata Carolus.

Dia tak menyarankan pelancong menggunakan dollar AS walau sebagian toko fesyen label ternama mau menerimanya, karena nilai tukarnya tak terlalu bagus.

2. Suhu

Hong Kong memiliki iklim sub-tropis dengan berbagai musim berbeda. Khusus untuk Februari ini misalnya, wilayah itu masih mengalami musim dingin dengan suhu rata-rata 12 derajat Celcius hingga 20 derajat Celcius.

Saat itu, kondisi cukup dingin, kering, berawan dan terkadang bermatahari. Di daerah perkotaan, suhu bisa bervariasi setiap harinya termasuk turun di bawah 10 derajat Celcius.

"Suhu malam tidak akan turun drastis dibandingkan pagi hari, sekitar satu atau dua derajat," kata Carolus yang menyarankan pelancong mengenakan pakaian hangat, cukup tebal dan nyaman.

3. Kamera

Pengelola kebanyakan tempat di Hong Kong tidak memperbolehkan orang merekam suasana, pemandangan dan hal-hal lainnya menggunakan kamera besar. Sementara penggunakan smartphone atau kamera digital diperbolehkan.

4. Air minum

Semua air dari keran di Hong Kong tidak bisa diminum langsung dan harus dimasak dulu. Apabila ingin membeli air minum kemasan di mini market harga jual per botolnya sekitar lima hingga 10 HKD atau setara Rp9700 hingga Rp19.300.

5. Toilet

Toilet kering tersedia di berbagai mal atau pusat perbelanjaan, restoran, terminal feri dan lokasi wisata seperti Hong Kong Observation Wheel. Carolus mengatakan toilet umum di lokasi lainnya dalam kota cenderung sulit ditemukan dan kalaupun ada kemungkinan tak ada tisu sehingga pelancong perlu menyiapkan tisu sendiri.

"Tidak ada air. Air hanya ada di wastafel. Toilet umum di dalam kota, sulit ditemukan. Mungkin ada tetapi tidak bersih," kata dia.

6. Jam buka dan tutup toko

Orang Hong Kong lebih banyak melakukan kegiatan saat malam sehingga jam buka toko umumnya lebih siang dibandingkan di Indonesia, yakni pukul 11.00 atau 12.00 dan tutup pukul 22.00 - 23.00.

Namun, selama pandemi, kebanyakan toko sudah tutup pukul 21.00 karena turis yang datang cenderung sedikit dan kebanyakan orang di Hong Kong memanfaatkan jasa layanan antar termasuk untuk makanan.

7. Kebiasaan serba cepat

Carolus yang pernah tinggal di Indonesia dan kini menetap di Hong Kong itu mengatakan, kebiasaan orang Hong Kong serba cepat. Dia mencontohkan, seorang pembeli di mini market yang menghabiskan banyak waktu hanya untuk sekadar membuka dompetnya bisa membuat wajah penjaga kasir menjadi "gelap".

Di sisi lain, saat berjalan di berbagai sudut Hong Kong, akan ditemui orang-orang yang berjalan relatif cepat dan tampak terburu-buru bahkan hanya sekadar berjalan untuk menaiki feri.

"Memang terlalu ingin cepat, waktu berharga sekali. Harga tanah mahal, harga toko apartemen mahal, biaya hidup tinggi, banyak yang kerja enggak satu pekerjaan," kata dia.

8. Keamanan

Menurut Carolus, keamanan di Hong Kong cenderung tinggi dan tingkat kriminalitas sangat rendah. Namun sama halnya saat berjalan di kota-kota pada umumnya, pelancong tetap disarankan memperhatikan dan menjaga barang bawaan mereka.

9. Terowongan

Saat berada di Hong Kong, akan ditemui setidaknya lima terowongan bawah laut dan salah satunya Cross Harbour Tunnel. Terowongan yang berada 26 meter di bawah air ini memiliki panjang dua kilometer, menghubungkan Kowloon dan Hong Kong Island.

Terowongan ini muncul dalam film yang dibintangi aktor sekaligus produser film Hong Kong Andy Lau berjudul "Shock Wave". Kendaraan yang melewati Cross Harbour Tunnel dikenakan biaya berbeda. Taksi umumnya dikenakan 10 HKD, bus wisata 10 HKD, sementara mobil pribadi 20 HKD.

"Tunnel tahun 1969 (yang dibangun hingga tahun 1972) hanya ada satu, tahun 1980 bangun satu, 1998 bangun satu, tahun lalu ada dua. Total terowongan bawah laut yang bisa dilintasi mobil ada lima. Ini untuk transportasi di Hong Kong," kata dia.

10. MTR

Mass Transit Railway atau MTR menjadi salah satu transportasi yang bisa dimanfaatkan pelancong saat berada di Hong Kong. Biaya yang dikenakan pun bervariasi tergantung tujuan. Perjalanan dari Central Station menuju Fortress Hill Station dengan total lima stasiun misalnya, dikenai biaya 6 HKD.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close