Nusantaratv.com - Jika Anda sedang jalan-jalan di Kalimantan Barat, jangan lewatkan untuk mencicipi kuliner yang ada di sana. Kalimantan Barat yang beribukota provinsi Pontianak ini menyimpan banyak ragam kuliner lezat yang menjadi kuliner khas daerah setempat. Sebut saja Sungkui, Bubur Gunting, Asam Pedas Tempoyak, Kue Kantong Semar, Bubur Ikan dan lain sebagainya.
Pontianak sebagai ibukota provinsi banyak dihuni oleh berbagai suku Melayu, Dayak, Tionghoa dan Jawa. Selain itu ada juga suku-suku lain seperti Bugis, Batak, Sunda dan Madura.
Ketika kita berkunjung ke wilayah yang juga dijuluki ‘Seribu Sungai’ ini, kita akan dihadapkan dengan berbagai kuliner khas yang menggugah selera. Pastikan Anda mencicipi sebagian besar dari masakan yang ada di sana, baik berupa camilan atau makanan yang membuat kenyang. Jangan khawatir soal harga, lezat belum tentu harus mahal. Hal ini dikarenakan bahan baku yang digunakan mudah ditemui sehingga harganya lebih murah.
Anda bisa membedakan antara masakan Kalimantan Barat dengan masakan lain dari rempah yang digunakan. Provinsi terbesar keempat di Indonesia ini lebih sering menggunakan rempah pilihan seperti lada, pinang, lengkuas dan jahe. Karena rempah-rempah ini merupakan komoditas utama Kalimantan Barat.
Melansir dari libur.co, berikut makanan khas Kalimantan Barat yang wajib dicoba saat kita berkunjung kesana.
1. Mie Tiaw Asu
Tiaw Asu(Foto: Twitter / Satya Winnie)
Bagi suku Jawa, sebutan Asu berarti anjing, namun di Kalimantan Barat bukan itu yang dimaksud. Di Pontianak sebutan Asu diambil dari bahasa Mandarin yang berarti Paman. Mie Tiaw Asu bentuknya pipih mirip seperti mie pangsit. Namun sangat berbeda jika dilihat dari cara pengolahan dan penyajiannya.
Mie ini lebih lengkap, baik dari rempah dan toping yang digunakan. Cara masaknya dengan di tumis dan dicampur dengan bahan lain seperti taoge, sawi, potongan daging, dan juga bakso. Rasanya gurih, ada sedikit manis dari kecap yang digunakan untuk menumis.
2. Sungkui
Sungkui (Foto: Twitter / Sanggau City InformasiI)
Dinamakan Sungkui karena menggunakan daun Sungkui dalam proses pembuatannya, yakni salah satu daun yang tumbuh di hutan Kalimantan. Bahan utamanya hanya beras yang nantinya dibungkus dengan daun tersebut, kemudian direbus hingga matang. Apa bedanya dengan lontong? Tidak jauh berbeda kecuali bahan pembungkusnya dan lama perebusan. Makanan yang berasal dari suku Melayu ini direbus selama 5 hingga 6 jam. Warga lokal biasanya makan Sungkui dengan kuah opor, sambal, dan juga kerupuk ikan.
3. Sate Melayu
Sate Melayu (Foto: Twitter / Meliana)
Seperti sate pada umumnya, Sate Melayu juga dibuat dengan cara dipanggang atau dibakar diatas bara api. Begitu pula dengan bahan utamanya yang menggunakan daging ayam, sapi atau kambing. Perbedaan terletak dari cara penyajian, kali ini bukan bumbu, melainkan kuah kaldu yang dicampur dengan kayu manis. Selain itu, sate yang nikmat disantap dengan ketupat ini juga didominasi dengan rempah kunyit sehingga baunya menggugah selera.
4. Bubur Gunting
Bubur Gunting (Foto: Twitter / Meliana)
Kuliner khas Kalimantan Barat berikutnya adalah Bubur Gunting, tepatnya di kawasan Banjar. Nama gunting diambil dari proses pengolahannya yang memang dengan cara digunting agar ukuran sagu lebih kecil. Tidak salah, bubur ini menggunakan bahan baku berupa sagu, namun ada juga yang menggunakan alternatif tepung ketan.
Rasanya gurih dan manis, jauh dari yang bisa dibayangkan ketika terbiasa makan bubur jenis lain. Rasa gurih tersebut berasal dari kuah santan yang dicampur dengan gula merah dan garam. Supaya lebih harum, Bubur Gunting disajikan dengan potongan daun pandan di atasnya.
5. Chai Kwe
Chai Kwe (Foto: Twitter / Kiyo CαíuŃ•)
Dilihat dari namanya sudah bisa dipastikan bahwa jenis kuliner ini berasal dari suku Tionghoa. Bentuk dari Chai Kwe sangat mirip dengan pastel, namun yang ini warnanya putih. Cara pembuatannya juga berbeda karena bukan digoreng, melainkan dikukus. Bahan utamanya dari tepung beras dan bahan pelengkap lain yang dijadikan adonan.
Sebelum dikukus, adonan dibentuk mirip pastel dan diberikan isian berupa daun talas, daun bawang, dan juga ebi. Masyarakat setempat menyantap Chai Kwe sebagai lauk teman makan nasi yang tentunya mempunyai rasa lezat dan nikmat.
6. Bubur Pedas
Bubur Pedas (Foto: Twitter / Terry Perdanawati)
Kalimantan Barat memang terkenal dengan makanan khas berupa bubur. Selain bubur gunting yang telah disebutkan, ada juga yang namanya Bubur Pedas. Anda pasti heran dan penasaran bagaimana rasa bubur pedas ini. Pasalnya, rasa bubur kebanyakan gurih atau manis, jarang ada yang pedas seperti yang ada di Sambas, Kalimantan Barat.
Bahan yang digunakan cukup banyak sehingga bisa dikatakan meriah. Selain nasi, bahan lain yang digunakan untuk membuat bubur yang juga dikenal dengan nama Bubbor Padas ini antara lain jagung, ubi, wortel, kangkung dan pakis. Bukan bahan tersebut yang membuat rasanya pedas, melainkan dari kuah dengan campuran lada, jahe, daun salam dan rempah pilihan lainnya. Ketika disajikan, bubur pedas diberi toping ikan teri dan kacang goreng.
7. Mie Sagu
Mie Sagu (Foto: Twitter / Muhammad Rofiq)
Selain bubur, Kalimantan Barat juga cukup banyak menyajikan kuliner khas dari jenis mie. Kali ini ada Mie Sagu yang tidak perlu ditanyakan bahan utamanya, karena sudah jelas dari namanya. Setelah sagu dibuat adonan, kemudian dijadikan mie dengan tekstur kenyal, langkah selanjutnya yakni mencampurnya dengan bahan lainnya. Adapun bahan yang dimaksud adalah daun kucai, taoge, daging dan rempah khas. Ada dua cara pembuatan Mie Sagu, yakni dengan cara digoreng dan direbus.
8. Kwe Tiaw Goreng
Kwe Tiaw Goreng (Foto: Facebook / Fajar Romadloni)
Bahan bakunya dari tepung beras, Kwe Tiaw Goreng merupakan salah satu masakan dari Tionghoa. Cara membuatnya dengan cara di tumis bersama bahan pendukung lain seperti daging ayam, mentimun, sawi, dengan tambahan bumbu khas Pontianak. Toping nya tidak terlalu banyak karena bahannya sudah lengkap, hanya dengan tambahan bawang goreng ketika disajikan.
9. Kwe Tiaw Rebus
Kwe Tiaw Rebus (Foto: Twitter / Neng Ayang)
Selain digoreng, Kwe Tiaw juga dibuat dengan cara direbus. Meskipun nama dan semua bahannya sama, namun cara mengolahnya jauh berbeda. Kwe Tiaw Rebus menggunakan kuah yang dicampur dengan bahan lainnya seperti daging, sawi, dan mentimun. Sedangkan mie nya direbus sendiri tanpa menggunakan campuran apapun. Kuah yang digunakan kental dan berasa gurih dari campuran tepung maizena.
10. Asam Pedas Tempoyak
Asam Pedas Tempoyak (Foto: Facebook / Kukus)
Di Ketapang, anda bisa menemukan makanan unik dari Kalimantan Barat dengan nama Asam Pedas Tempoyak. Bahan utama tempoyak bisa dipastikan durian yang di fermentasi. Sedangkan untuk bahan ikan umumnya menggunakan ikan patin atau ikan angsam karena keduanya memiliki daging tebal dengan tekstur lembut. Secara keseluruhan, makanan tradisional ini rasanya lezat dengan perpaduan gurih dan asam.
11. Bingka
Bingka (Foto: Facebook / Sujud Syukur)
Dipastikan rasa Bingka sangat lezat jika dilihat dari bahan yang digunakan. Bahan tersebut antara lain tepung, mentega, gula, susu, dan garam yang dicampur dan diaduk menjadi adonan. Proses memasaknya dua kali, yakni di panggang diatas kompor setengah matang, kemudian dimasukkan oven hingga benar-benar matang. Kue ini sangat cocok dijadikan teman sarapan dengan kopi atau the di sampingnya.
12. Bubur Ikan
Bubur Ikan (Foto: Twitter / EZ (He/Him))
Satu lagi olahan bubur yang wajib dicoba jika anda berkunjung ke Pontianak, Kalimantan Barat, yaitu Bubur Ikan. Berbeda cara pembuatannya dari bubur pada umumnya, bubur asal etnis Tionghoa ini menggunakan nasi, bukan beras. Nasi terebut kemudian dicampur dengan kuah yang sudah diberi bumbu dan daging ikan, kemudian dimasak lagi hingga menjadi bubur.
13. Kue Kantong Semar
Kue Kantong Semar (Foto: Facebook/ Retno Astuti N)
Tumbuhan kantong semar sebenarnya sudah langka dan termasuk dari yang dilindungi pemerintah. Namun dengan alasan melestarikan budaya kue khas Kalimantan Barat, pemerintah memberikan pengecualian dan boleh digunakan dalam hal tertentu. Kue Kantung Semar khas Singkawang ini berbahan dasar santan, beras ketan, dan kacang merah yang dicampur dengan rempah pilihan. Adonan kemudian dimasukkan kantong semar dan dikukus hingga matang.
14. Pengkang
Pengkang (Foto: Twitter / Suciputri_p)
Pengkang terbuat dari beras ketan yang dikukus dengan tambahan ebi atau abon di dalamnya. Cara masaknya dengan di panggang yang sebelumnya dibungkus dengan daun pisang dan diikat dengan bambu. Apa bedanya dengan Lemper yang ada di Jawa? Hampir mirip, hanya dari bentuknya saja yang berbeda, kudapan khas Pontianak ini berbentuk mirip kerucut.
15. Sotong Pangkong
Sotong Pangkong (Foto: Twitter / MyCity News)
Kalau Sotong tentunya anda mengetahui apa yang dimaksud, lain halnya dengan Pangkong yang berarti dipukul jika diartikan bahasa Melayu. Sederhananya, Sotong Pangkong merupakan makanan dari cumi yang dipukul hingga gepeng. Pengolahannya tergolong unik, cumi dipanggang terlebih dahulu hingga matang, kemudian dipukul hingga gepeng dan akhirnya dikeringkan dengan cara dijemur. Makanan khas ini biasanya disajikan dengan saus asam pedas atau saus kacang, sesuai selera yang diinginkan.
16. Sagu Gunting
Sagu Gunting (Foto: Facebook / Wafa)
Ada bubur gunting, ada pula Sagu Gunting, namun keduanya cukup berbeda dalam hal pembuatan dan bahan tambahan yang digunakan. Makanan tradisional Kalbar ini juga bisa dikatakan sebagai es khas Pontianak, namun dengan isian cukup banyak. Bahan yang digunakan selain sagu yakni, ketan hitam, kacang merah, bongko, dan potongan cakwe yang digunting.
17. Bakmi Keriting
Bakmi Keriting (Foto: Facebook / Dapur Alie Ngebul)
Sebutan lain dari Bakmi Keriting adalah mi kepiting khas Pontianak. Bukan tanpa alasan kenapa nama tersebut tersemat, adanya toping berupa kepiting menjadi alasan utamanya. Bahan utama yang digunakan hampir mirip dengan mi ayam yang ada di daerah lain, namun untuk jenis mi ini lebih sering ditemui tanpa kuah.
18. Lek Tau Suan
Lek Tau Suan (Foto: Facebook / Willy Then)
Banyak sekali kuliner khas Pontianak, Kalimantan Barat yang berasal dari China. Selain yang telah disebutkan tadi, ada juga Lek Tau Suan dengan bahan utama kacang hijau yang sudah dikupas. Kuahnya terbuat dari campuran berbagai bahan, antara lain tepung tapioka, daun pandan dan gula merah. Dikarenakan menggunakan tepung, kuah kuliner nikmat ini sedikit lebih kental dengan rasa manis.
19. Burung Punai
Burung Punai (Foto: Twitter / Sablon Sakral)
Anda tau burung Punai? Hampir mirip dengan burung merpati, namun bulunya lebih lembut dengan variasi warna lebih cerah. Burung ini banyak ditemukan di Kalimantan Barat dan mudah ditangkap dengan jebakan khusus. Cara masaknya sederhana, ada yang digoreng dan juga dibakar. Sambal pedas sebagai cara penyajiannya menjadikan kuliner Burung Punai wajib dicoba ketika berkunjung di Kalbar.
20. Kue Lapis Belacan
Kue Lapis Belacan (Foto: Twitter / Newton Office Print Solution)
Belacan dijadikan kue? Bagaimana rasanya? Tentu tidak enak! Akan tetapi tenang, Kue Lapis Belacan hanya sebatas nama karena tidak menggunakan bahan belacan atau terasi sama sekali. Nama tersebut diambil karena kue khas Sambas ini berwarna cokelat kehitaman, mirip seperti terasi. Bahan utamanya dari tepung terigu, margarin, gula, dan cokelat dan dimasak dengan cara dikukus.
21. Kue Dange
Kue Dange (Foto: Facebook / Henthryas)
Berasal dari suku Dayak, Kue Dange cukup terkenal dan sering dijadikan buah tangan para wisatawan. Tidak perlu banyak bahan untuk membuat kue khas Kalimantan Barat ini, hanya tepung, gula, dan parutan kelapa. Karena bahan tersebutlah yang menjadikan Kue Dange rasanya manis dan gurih.
22. Botok Daun Mengkudu
Botok Daun Mengkudu (Foto: Twitter / Infoterbaru)
Masih di Suku Dayak, kali ini ada kuliner lezatnya bernama Botok Daun Mengkudu. Bahan utamanya menggunakan ikan, terutama ikan tongkol. Ikan tersebut dicampur dengan santan kelapa dan dibungkus daun mengkudu, sebelum akhirnya dimasak dengan cara dikukus. Sebelumnya, daun mengkudu dibersihkan dan dimasak dua kali untuk menghilangkan aroma dan rasa pahitnya.
Itulah beberapa makanan khas Kalimantan Barat yang bisa anda cicipi ketika berkunjung ke sana. Dari banyaknya kuliner yang disebutkan, kebanyakan berasal dari Tionghoa, Melayu, dan Suku Dayak. Hal ini dikarenakan mereka sudah lama tinggal di provinsi itu hingga turun temurun.