Nusantaratv.com - Salah satu perbedaan mencolok Indonesia dan Qatar adalah sulitnya menemui lapak-lapak sejenis pedagang kaki lima di tepi-tepi jalan, kecuali area khusus yang mirip pasar seperti Souq Waqif.
Tapi di antara semua kesulitan itu, shawarma menjadi satu dari sekian kemudahan yang bisa ditemui di Qatar. Jajanan cepat saji khas Timur Tengah itu amat mudah untuk didapatkan di nyaris setiap sudut Qatar.
Sebagai sebuah jajanan yang lumayan mengenyangkan, shawarma dipatok dengan rentang harga mulai dari kisaran tujuh riyal (sekira Rp30 ribu).
Berdasarkan hasil penelusuran Antara, shawarma merupakan makanan yang pertama kali muncul pada era Kesultanan Utsmaniyah di area yang kini menjadi Turki.
Secara etimologis shawarma adalah derivasi dari kosakata Turki, çevirme, yang artinya berputar, merujuk pada alat yang terbuat dari sebuah besi berputar demi memastikan proses pemanggangan daging berjalan secara merata.
Shawarma biasanya menggunakan daging ayam, kambing, domba, sapi, hingga kalkun, yang sudah lebih dulu dibumbui dan dimarinasi sebelum dipotong tipis-tipis dan ditumpuk dengan ketinggian sekira 60 centimeter pada alat pemanggang tersebut.
Seringkali lemak diselipkan di antara tumpukan daging-daging tersebut untuk menambah rasa maupun juiciness dari daging shawarma.
Beberapa rempah-rempah yang biasa dipakai untuk membumbui daging shawarma adalah kayu manis, jinten, kapulaga, kunyit, dan paprika.
Shawarma bisa disajikan langsung di atas lapisan roti pita di sebuah piring atau langsung dibungkus bak sebuah wrap. Opsi kedua lebih banyak ditemui di Qatar, terutama untuk keringkasan agar pembeli bisa menikmati shawarma di perjalanan.
Shawarma ayam adalah pilihan termurah di antara semua opsi protein yang tersedia. Di Qatar, selain berisi potongan daging ayam, shawarma itu juga berpadu dengan kentang goreng, acar, serta saus bawang putih.(Ant)