Mencicipi Jenang Sabun, Kuliner Khas Kota Kebumen Jawa Tengah

Nusantaratv.com - 07 September 2023

Jenang sabun. (net)
Jenang sabun. (net)

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - Jika sedang berkunjung ke suatu daerah, sahabat nusantaratv.com jangan lewatkan untuk mencicipi kuliner khas daerah tersebut ya agar jalan-jalannya jadi lebih seru dan berkesan. Seperti misalnya kalau sedang berkunjung ke Kebumen, di sana ada kuliner khas yang bernama Jenang Sabun, yang enak dan kenyal mirip dodol kalau di Jawa Barat.

Meski namanya ada embel-embel sabun, Jenang sabun sama sekali tidak mengandung sabun. Jenang sabun aman untuk dikonsumsi, merupakan kuliner khas milik kota Kebumen.

“Banyak orang yang penasaran dengan namanya. Tapi saya sendiri nggak tahu asalnya. Sejak saya kecil, sebutannya sudah jenang sabun dan nggak pernah berubah,” ungkap Welas Asih, salah seorang penjual jenang sabun di Kebumen seperti dikutip dari Jawapos.com.

Welas Asih menuturkan, bahwa jenang sabun terbuat dari tepung beras yang diberi tambahan nira kelapa. Kombinasi kedua bahan ini mampu membuat jenang terasa kenyal, manis, dan nggak alot. Welas mengaku memproduksi sendiri jenang sabun yang dia jual. Alasannya, suaminya bekerja sebagai penderes nira kelapa. Jadi, dia pun nggak kesulitan mencari bahan baku.

“Saya nggak memakai bahan kimia sama sekali. Proses membuatnya juga masih memakai alat tradisional. Jadi memang harus telaten,” lanjutnya.

Yap, apa yang diungkap Welas memang benar. Tahapan proses pembuatan jenang sabun cukup panjang. Setelah selesai dibuat, adonan jenang dibentuk tipis seperti kulit lumpia dan diletakkan di atas daun pisang. Adonan ini kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari langsung sekitar 2 hari. Saat sudah kering, adonan digulung sampai memiliki panjang 5 sentimeter dan kemudian dikeringkan lagi sebelum siap dijual.

Setiap hari, Welas mampu membuat setidaknya tiga kilogram bahan baku jenang atau sekitar 200 biji. Dia menjualnya dalam wadah kotak dengan isi 17 biji.

“Per kotak isi 17 saya jual Rp10 ribu. Saya jual online ternyata banyak yang cari,” cerita warga Desa Munggu, Kecamatan Petanahan.

Perempuan yang kini berusia 54 tahun ini mengaku meneruskan usaha jenang sabun dari ibunya yang sudah meninggal pada 2002 silam. Dia menyebut jumlah orang yang membuat jenang sabun sepertinya semakin berkurang.

“Dulu yang bikin banyak. Sekarang di desa ini tinggal saya. Wajar jumlah pembuatnya berkurang karena proses pembuatannya memang bikin repot banget. Sebenarnya sayang sih, soalnya ini kan kuliner khas Kebumen, khususnya di kawasan pesisir selatan,” ungkapnya.

Semoga saja jenang sabun semakin laris di pasaran ya, Sahabat. Jadi, nantinya pembuat jenang ini semakin banyak dan akhirnya penganan ini nggak punah, deh. 

Sumber: inibaru.id

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close