Nusantaratv.com-Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku tak khawatir jika kelapa sawit Indonesia tak bisa diekspor ke Uni Eropa menyusul diberlakukannya Undang Undang Anti Deforestasi atau EU Deforestation Regulation (EUDR).
Zulhas sapaan akrabnya menyatakan kelapa sawit bisa dimanfaatkan di dalam negeri. Apalagi Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih mencanangkan program bio-avtur dari kelapa sawit.
"Kalau kelapa sawit enggak mau dibeli EU (European Union) ngapain kita repot. Pak Prabowo sudah menyiapkan bikin avtur," kata Zulhas saat Halal Bihalal Kementerian Perdagangan, Kamis (25/4).
Mendag mengungkapkan Prabowo akan membuat Indonesia mandiri di bidang energi, salah satunya dengan memanfaatkan komoditas kelapa sawit.
Bukan hanya sawit, kata Zulhas, Indonesia juga tak perlu khawatir jika kopi dalam negeri tak bisa diekspor ke negara-negara Uni Eropa.
"Kopi kalau EU nggak mau beli, banyak yang masih mau beli gitu ya. Justru mereka yang butuh kita, enggak usah khawatir," tandasnya, mengutip cnnindonesiacom.
Diketahui, Uni Eropa (UE) memberlakukan UU Anti-Deforestasi sejak 16 Mei 2023. Berdasarkan aturan tersebut, UE akan menutup ekspor bagi produk pertanian atau perkebunan yang dianggap menyebabkan deforestasi, termasuk sawit dan kopi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan UU Anti Deforestasi berpotensi merugikan Indonesia hingga US$7 miliar atau Rp104,7 triliun (asumsi kurs Rp14.961 per dolar AS).
Menurut Airlangga, UU Anti Deforestasi berpotensi mengakibatkan produksi tujuh komoditas menurun, antara lain sapi, kakao, sawit, kacang kedelai, kayu, hasil karet, hingga kopi dan produk turunannya.