Wapres Tekankan Empat Strategi Pengembangan Industri Perbankan Syariah

Nusantaratv.com - 13 Mei 2024

Wapres KH Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan pada acara "Silaturahmi Perkumpulan Bank Syariah Indonesia (Asbisindo)" di Gedung Kantor Pusat Bank Syariah Indonesia (BSI) The Tower, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2024). (Foto: BPMI-Setwapres)
Wapres KH Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan pada acara "Silaturahmi Perkumpulan Bank Syariah Indonesia (Asbisindo)" di Gedung Kantor Pusat Bank Syariah Indonesia (BSI) The Tower, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2024). (Foto: BPMI-Setwapres)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menekankan empat strategi untuk mengembangkan industri perbankan syariah agar jauh lebih besar.

Pertama, kata Wapres, yakni dengan meningkatkan ketahanan dan daya saing industri perbankan syariah. 

"Kualitas tata kelola dan manajemen risiko untuk membangun ketahanan industri perbankan syariah nasional merupakan hal yang perlu diprioritaskan," sebut Wapres.

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada acara "Silaturahmi Perkumpulan Bank Syariah Indonesia (Asbisindo)" di Gedung Kantor Pusat Bank Syariah Indonesia (BSI) The Tower, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2024).

Orang nomor dua di Tanah Air itu meminta inovasi produk dan layanan perbankan syariah yang menonjolkan keunikan dan diferensiasi, sehingga masyarakat merasakan manfaat dan keunggulannya. 

"Jajaki peluang konsolidasi antarunit usaha syariah untuk penguatan daya saing dan kontribusi yang lebih signifikan," tambahnya.

Kedua, Wapres meminta adanya peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) perbankan syariah serta akselerasi digitalisasi perbankan syariah. 

Pria kelahiran Tangerang, Banten, 81 tahun silam itu, menilai SDM dan teknologi adalah sebagian prasyarat mutlak bagi penguatan industri perbankan syariah. 

Untuk itu, jelas Wapres, percepat implementasi digitalisasi dalam proses bisnis serta terus adaptif dengan perkembangan teknologi.

"Peningkatan kapasitas dan kualitas mesti mencakup semua level SDM, mulai dari teknis dan operasional, manajerial, hingga pengawas perbankan syariah," imbaunya.

Ketiga, ungkap Wapres, tingkatkan kontribusi perbankan syariah dalam perekonomian nasional. 

Wapres mengharapkan adanya peningkatan akses pembiayaan syariah bagi UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) guna mendorong terciptanya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

"Caranya dengan mengembangkan inovasi produk dan layanan syariah sesuai karakteristik dan kebutuhan pelaku UMKM," imbuhnya.

Selain itu, kata dia, tingkatkan peran dan kontribusi pembiayaan proyek berkelanjutan antara lain dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) syariah.

Terakhir, terang Wapres, perkuat sinergi dan kolaborasi peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah. 

Sebab, menurutnya, perbankan syariah dapat menjadi penggerak sinergi dan kolaborasi aktif di sektor industri halal dan keuangan sosial syariah.

"Dukung implementasi pengembangan perbankan syariah nasional, sesuai dengan panduan peta jalan yang disediakan lembaga otoritas keuangan. Selain itu, dibutuhkan strategi komunikasi publik yang efektif, inovatif, dan berkelanjutan guna mempercepat peningkatan literasi maupun inklusi," ucapnya.

Lebih jauh, Wapres menekankan, keberhasilan industri perbankan syariah tidak lepas dipengaruhi faktor kepemimpinan.

Wapres mengimbau para pemimpin di sektor tersebut untuk berpegang pada prinsip tata kelola, kehati-hatian, inklusif, keadilan, dan keberlanjutan, serta mengaplikasikannya pada seluruh lini proses bisnis yang dijalankan.

"Terus perkuat kolaborasi antarpemangku kepentingan, termasuk dengan pemerintah, otoritas, dan mitra-mitra strategis lainnya. Mari lanjutkan kinerja dan kerja sama yang baik demi memajukan ekonomi dan keuangan syariah nasional," tukas Wapres.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close