Nusantaratv.com-Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima memberikan testimoni mengenai transformasi signifikan yang terjadi di BUMN dalam beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, bersih-bersih dan penerapan tata kelola perusahaan (GCG) yang digaungkan pemerintah tidak hanya menjadi wacana semata, dan tidak hanya menjadi narasi elit di Kementerian BUMN, namun telah menjadi narasi korporasi yang nyata.
“Yang penting itu kan bagaimana perusahaan-perusahaan yang dibersihkan itu tidak hanya soal kemampuan manajerial pemimpin, manajerial jajaran direksinya, tapi soal kepemimpinan, leadershipnya, mampu membentuk Corporate Culture yang dulu 'ngelokro' menjadi bersemangat,” ujar Aria Bima.
Dia menekankan pentingnya membangun budaya perusahaan yang positif.
“Mampu membangun corporate culture yang dulu 'ngelokro' jadi bersemangat, dari sesuatu yang pesimis, menjadi sesuatu yang optimis,” tambahnya.
Baca juga: Kementerian BUMN dan Eagle Hills Sepakat Kerja Sama Tingkatkan Pariwisata RI dengan Nilai Investasi Rp48,5 Triliun
Transformasi ini, menurut Aria Bima, tidak terlepas dari kepemimpinan yang kuat dan sinergi antar pihak.
“Dulu orang sudah tidak punya keyakinan lagi. Bangga dengan perusahaan Jiwasraya nya. Sekarang dari semangat yang ngelokro (kendor), dari yang pesimis dan yang skeptis, menjadi yang optimis itu tidak hanya soal kemampuan manajerial tapi kemampuan kepemimpinan di dalam membangun corporate culture. Untuk bangkit dan menjadi tumbuh,” jelasnya.
Aria Bima juga mengapresiasi inisiatif Menteri BUMN Erick Thohir yang memiliki visi ekspansif, serta jajaran direksi BUMN yang memiliki kemampuan manajerial yang kuat.
“Saya kira, yang menjadi kelebihan dari kementrian sekarang ini, dan yang sangat penting adalah saling melengkapi antara pemikiran Pak Erick yang ekspansif dengan wamen-wamen, seperti Pak Tiko yang sangat teknokratik dan manajerial di dalam menyelesaikan berbagai persoalan di BUMN,” ungkapnya.