Jakarta, Nusantaratv.com-Demi menekan biaya operasional perusahaan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memutuskan memangkas gaji direksi dan komisaris hingga 50 persen.
"Karena kami mau saling jaga teman-teman, saya informasikan seluruh karyawan Garuda dipotong gajinya. Semua termasuk kami direksi saya tanda tangan, komisaris juga," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra, Kamis (23/12/2021).
Tak hanya direksi dan komisaris, pemangkasan gaji juga dilakukan pada level karyawan. Namun, gaji karyawan hanya dipotong 30 persen.
Langkah lain yang dilakukan Garuda Indonesia untuk menekan biaya operasional adalah dengan memberlakukan terbang gilir untuk pilot. Pilot yang tak terbang pada bulan tertentu tak akan mendapatkan gaji.
Baca juga: Mulai Hari Ini, Terbang ke Singapura dengan Garuda Bisa Bebas Karantina
"Kami punya jumlah pilot lebih dari pesawat yang kami operasikan, pas dirumahkan kami tidak bayar," beber Irfan.
Selain itu, Garuda Indonesia telah melakukan pengurangan jumlah karyawan. Jumlah karyawan yang dipangkas mencapai 30,56 persen dari total 7.861 orang. Pengurangan dilakukan selama periode Januari 2020 hingga November 2021.
Kini tersisa sekitar 5.400 karyawan per November 2021. Jumlahnya berkurang sekitar 2.400 karyawan karena dampak dari efisiensi SDM selama pandemi covid-19.
"Mulai Januari 2020 sampai November tahun ini kami sudah menurunkan jumlah pegawai sebesar 30,56 persen dari 7.861 pegawai menjadi 5.400-an pegawai," ungkap Irfan.