Nusantaratv.com - Hari ini Selasa (12/4/2022) nilai tukar rupiah tidak berubah atau stagnan di posisi Rp14.365 per dolar AS.
Stagnannya nilai tukar rupiah pada hari ini disebabkan tarik menarik sentimen dalam dan luar negeri.
Namun pada kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.364 per dolar AS.
Angka ini melemah dari posisi kemarin Rp14.370 per dolar AS.
Menurut Analis Pasar Uang Ariston Tjendra ada beberapa alasan mengapa nilai tukar rupiah mandek pada perdagangan hari ini.
"Kalau kita lihat kenaikan IHSG menembus level tertinggi baru atau all time high, bisa diartikan pelaku pasar cukup positif terhadap prospek perekonomian dalam negeri. Jadi, ini memberikan sentimen positif ke rupiah," kata Ariston Tjendra.
Baca juga: Imbas The Fed Diyakini Jinakkan Inflasi, Rupiah Anjlok ke Rp14.359 per Dolar AS pada Rabu (6/4/2022)
Namun, sentimen negatif datang dari ekspektasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
"Indikasi dari menguatnya ekspektasi pengetatan moneter AS yang agresif adalah kenaikan yield obligasi pemerintah AS, di mana tenor 10 tahun sudah menembus level tertinggi dalam 3 tahun," ucapnya, mengutip CNNIndonesiacom.
Ariston menilai tarik menarik sentimen ini menjadikan rupiah bergeming pada sore ini.
Sementara itu, beberapa mata uang lain di Asia terpantau melemah. Yen Jepang melemah 0,15 persen, won Korea Selatan anjlok 0,22 persen, peso Filipina merosot 0,15 persen, rupee India turun 0,18 persen.
Yuan China juga merosot 0,02 persen, ringgit Malaysia melemah 0,04 persen, dan baht Thailand anjlok 0,09 persen.
Tercatat hanya dua mata uang lain di Asia yang menguat yakni dolar Hong Kong naik 0,02 persen dan dolar Singapura menguat 0,03 persen.