Jakarta, Nusantaratv.com-Rupiah kembali ke tren positif dengan menempati level Rp14.340 per dolar AS pada Kamis (20/1/2022). Mata uang RI ini menguat 23,5 poin atau 0,16 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.364 per dolar AS.
Penguatan rupiah juga terjadi pada kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di level Rp14.354 per dolar AS sore ini. Sebelumnya berada di posisi Rp14.370 per dolar AS.
Menurut Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi penguatan disebabkan oleh imbal hasil treasury AS yang tidak dorong oleh harga komoditas.
"Dolar melemah pada karena reli minggu ini dalam imbal hasil Treasury AS berhenti didorong oleh harga komoditas yang tinggi dan berlanjutnya optimisme pasar tentang pertumbuhan ekonomi global di masa depan," kata Ibrahim, Kamis (20/1/2022).
Baca juga: Rupiah Loyo Rp14.364 per Dolar AS di Perdagangan Rabu (19/1/2022) Sore
Selain itu, penguatan rupiah terhadap dolar AS pada hari juga lantaran suku bunga acuan Januari 2022 masih dipertahankan yakni 3,5 persen.
"Apabila suku bunga acuan akan bertahan di 3,5 persen sejak Februari 2021 atau hampir setahun. Ini akan menjadi suku bunga acuan terendah dalam sejarah Indonesia merdeka," ujar Ibrahim, mengutip CNNIndonesiacom.
Namun tak menutup kemungkinan, bank sentral akan menaikkan suku bunga sesuai dengan tren kebijakan moneter global.
Sementara itu, menguatnya rupiah terhadap dolar AS juga diikuti beberapa mata uang lain di Asia. Dolar Hong Kong menguat 0,03 persen, dolar Singapura menguat 0,13 persen, peso Filipina yang menguat 0,29 persen, rupee India menguat 0,05 persen, yuan China menguat 0,03 persen, ringgit Malaysia menguat 0,13 persen, dan baht Thailand menguat 0,03 persen.
Tercatat hanya yen Jepang dan won Korea Selatan yang melemah masing-masing 0,04 persen dan 0,06 persen.