Simak! Segini Biaya Umrah yang Ditetapkan Kemenag, Belum Termasuk PCR dan Karantina

Nusantaratv.com - 08 Januari 2022

Suasana di sekitar Ka'bah di masa pandemi covid-19/ist
Suasana di sekitar Ka'bah di masa pandemi covid-19/ist

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Setelah terkendala dan terunda sekian lama akibat pandemi covid-19, akhirnya jemaah Indonesia dapat melaksakan ibadah umrah ke Tanah Suci pada hari ini, Sabtu (8/1/2022). Tercatat ada sebanyak 419 jemaah umrah Indonesia yang diberangkatkan Kementerian Agama (Kemenag).

Mengingat umrah kali ini berlangsung di tengah pandemi covid-19 tentu ada perbedaan biaya dibanding di masa normal. 

Lantas berapa biaya umrah tahun 2022 yang ditetapkan Kemenag?

Berdasarkan hasil rapat Kemenag bersama asosiasi perjalanan umrah, ditetapkan biaya umrah tahun 2022 menjadi Rp28 juta. 

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) Nur Arifin menjelaskan, biaya umrah Rp28 juta belum termasuk harga test PCR dan masa karantina sebelum keberangkatan, kedatangan, hingga kepulangan. 

"Jadi biaya saat ini umrah standarnya Rp28 juta, tahun lalu berdasarkan Menteri Agama Nomor 777 Tahun 2020 umrah di masa Pandemi Rp26 juta, saat ini sudah kita lakukan musyawarah dengan asosiasi, sepakat biaya Rp28 juta di luar karantina dan PCR," papar Nur Arifin, Sabtu (8/1/2022).

Baca juga: Besok Siang, 500 Jemaah Umrah Indonesia Diberangkatkan

Nur Arifin menambahkan harga tersebut merupakan hasil rapat bersama asosiasi, namun belum ditandatangani oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. 

"Tapi Rp28 juta ini belum tandatangan menteri, baru rapat final tapi mungkin nanti akan ada penyesuaian," ungkap Arifin.

Mengenai harga test PCR hingga kebutuhan karantina, sambung Nur Arifin, pihaknya tidak dapat menentukan harga yang menjadi harga acuan. Sebab hal tersebut merupakan kewenangan Satgas Covid-19 

"Untuk karantina ini ranahnya di Satgas Covid, kami di Kementerian Agama tidak kewenangan untuk menetapkan biaya karantina, kami mengikuti keputusan dari Satgas Covid," katanya, mengutip okezonecom.

Nur Arifin menyebutkan pelaksanaan umrah tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, mengingat pandemi Covid-19 yang belum usai sehingga penerapan protokol kesehatan harus menjadi perhatian seluruh jamaah. 

"Terutama dari sisi kesehatan, seperti adanya test PCR, karantina, kemudian hotel juga juga ada pembatasan, kalau era pandemi kan satu hotel hanya 2 orang, kalau normal, itu bisa 4 orang," tukasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close