Nusantaratv.com - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Senin waktu setempat (21/11/2022), berbalik melemah dari keuntungan akhir pekan lalu, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London bangkit 0,53 persen atau 8,67 poin menjadi menetap di 7.376,85 poin.
Indeks FTSE 100 menguat 0,53 persen atau 38,98 poin menjadi 7.385,52 poin pada Jumat (18/11/2022), setelah menyusut 0,06 persen atau 4,65 poin menjadi 7.346,54 poin pada Kamis (17/11/2022), dan merosot 0,25 persen atau 18,25 poin menjadi 7.351,19 poin pada Rabu (16/11/2022).
Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel dan menyediakan pengiriman ke rumah-rumah Ocado Group PLC anjlok 4,87 persen, serta perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris yang berkantor pusat di London BP PLC terperosok 3,76 persen.
Sementara itu, Rentokil Initial PLC, perusahaan yang menyediakan manajemen fasilitas terintegrasi penuh dan layanan dukungan penting untuk pemerintah dan organisasi sektor komersial terangkat 2,43 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan yang menyediakan produk dan layanan untuk pasar deteksi ancaman dan selundupan, perangkat medis, energi, dan komunikasi Inggris Smiths Group PLC bertambah 2,35 persen, serta perusahaan farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris GSK PLC menguat 2,16 persen. Prudential PLC kehilangan 1,90 persen.*(Ant)