Nusantaratv.com - Nilai tukar rupiah terus berada dalam tekanan dolar AS. Selasa (27/9/2022) rupiah semakin merosot ke level Rp15.155 per dolar AS.
Mata uang Garuda melemah 26 poin atau 0,17 persen dari perdagangan sebelumnya.
Menurut Senior Analis DCFX Lukman Leong rupiah akan kembali melemah di perdagangan hari ini didorong oleh penguatan dolar AS yang imbal hasil obligasinya melonjak.
"BI sendiri diperkirakan tidak akan mengikuti langkah agresif rekan bank sentral lainnya dalam menaikkan suku bunga oleh kekhawatiran resesi, seperti yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani kemarin," jelas Lukman Leong, mengutip CNNIndonesiacom.
Dari sisi domestik, ekspektasi kenaikan inflasi membuat investor masih menghindari untuk berinvestasi di obligasi pemerintah.
Sebaliknya mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,10 persen, baht Thailand naik 0,06 persen, peso Filipina menguat 0,01 persen, won Korea Selatan naik 0,24 persen, dan yuan China melemah 0,38 persen
Dolar Singapura juga menguat 0,13 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sementara, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,21 persen, poundsterling Inggris naik 0,59 persen, dan franc Swiss menguat 0,13 persen.
Lalu, dolar Australia menguat 0,31 persen, dan dolar Kanada naik 0,24 persen.