Rupiah Menguat Usai Data Inflasi AS Lebih Rendah dari Perkiraan

Nusantaratv.com - 11 November 2022

Ilustrasi - kertas pecahan seratus ribu rupiah dan tumpukan dolar di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ed/pd/aa.
Ilustrasi - kertas pecahan seratus ribu rupiah dan tumpukan dolar di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ed/pd/aa.

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi menguat usai rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan.

Rupiah pagi ini menguat 147 poin atau 0,94 persen ke posisi Rp15.547 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.694 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat, mengatakan, data inflasi AS semalam menunjukkan perlambatan laju kenaikan pada Oktober yang mencapai 7,7 persen (yoy) di bawah proyeksi 8 persen (yoy).

"Meskipun angkanya masih tinggi, tapi penurunan ini memicu ekspektasi bahwa The Fed bakal mulai melambatkan laju kenaikan suku bunga acuannya," ujar Ariston.

Data inflasi AS lebih dingin dari yang diperkirakan mengangkat harapan pasar bahwa inflasi mungkin telah mencapai puncaknya dan bahwa Federal Reserve (Fed) akan mulai mengurangi kenaikan suku bunganya yang besar.

Dana Fed berjangka menunjukkan bahwa pasar memperkirakan peluang 71,5 persen untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin dan peluang 28,5 persen untuk kenaikan 75 basis poin pada pertemuan Fed Desember mendatang, dibandingkan dengan peluang yang hampir merata seminggu yang lalu.

Sementara itu imbal hasil obligasi Pemerintah AS bergerak lebih rendah semalam, karena investor merevisi turun ekspektasi mereka tentang dimana suku bunga AS dapat mencapai puncaknya, dengan imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10 tahun tergelincir di bawah 4 persen ke level terendah dalam lebih dari sebulan.

"Pelaku pasar pun berani masuk ke aset berisiko sehingga dolar bergerak melemah terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah," ujar Ariston.

Pada Kamis (10/11)  rupiah ditutup melemah 37 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp15.694 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.657 per dolar AS.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close