Nusantaratv.com - Nilai tukar rupiah menguat tipis 55 poin atau 0,37 persen menjadi Rp14.842 per dolar AS pada perdagangan Rabu (31/8/2022) sore.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.853 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi nilai tukar yang stagnan di penutupan hari ini disebabkan oleh sentimen positif dan negatif yang seimbang.
Sentimen negatif berasal dari kenaikan tipis dolar AS akibat ekspektasi kenaikan suku bunga yang dilakukan The Fed bakal tetap tinggi.
Sementara sentimen positif berasal dari perekonomian yang tumbuh kuat dan tingkat inflasi masih dalam kinerja yang baik. Meskipun, masih ada kondisi yang perlu diwaspadai.
"Hanya saja, meminta semua pihak tetap waspada dengan awan tebal dan gelap bagi ekonomi Indonesia. Awan tebal dan gelap yang dimaksud adalah sentimen-sentimen negatif di perekonomian global yang mengancam perekonomian Indonesia," Ibrahim Assuaibi, mengutip CNNIndonesiacom.
Untuk perdagangan besok, Kamis (1/9), Ibrahim memperkirakan rupiah bakal berada pada level Rp14.820 per dolar AS - Rp14.870 per dolar AS.
Sementara itu, beberapa mata uang di Asia kompak menguat. Yen Jepang menguat 0,06 persen, won Korea Selatan naik 0,61 persen, dolar Singapura menguat 0,05 persen, dan peso Filipina naik 0,11 persen.
Lalu, Yuan China menguat 0,28 persen, baht Thailand 0,02 naik persen dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen.
Sebaliknya, mata uang negara maju terpantau bervariasi. Poundsterling Inggris melemah 0,10 persen, dolar Australia menguat 0,34 persen, dan dolar Kanada melemah 0,04 persen.
Sedangkan, euro Eropa terpantau stagnan di penutupan perdagangan hari ini.