Nusantaratv.com - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi menguat dipicu keputusan Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ).
Rupiah pagi ini naik 11 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp15.592 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.603 per dolar AS.
"Keputusan Bank Sentral Jepang kemarin pagi mendorong pelemahan dolar AS terhadap yen Jepang dan mata uang utama lainnya," kata Analis Pasar Uang Ariston Tjendra kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Adapun dolar AS melemah pada perdagangan Selasa (20/12), di tengah penguatan yen Jepang dengan indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, merosot 0,69 persen menjadi 104,0110.
BoJ di luar ekspektasi dianggap pelaku pasar mengambil kebijakan yang lebih ketat dengan menaikkan batas atas kisaran tingkat imbal hasil obligasi yang dikontrol dari 0,25 persen menjadi 0.5 persen.
Perubahan kebijakan secara luas dilihat sebagai awal dari potensi berakhirnya kebijakan moneter ultra-longgar Jepang dan muncul saat pesan hawkish dari bank-bank sentral utama lainnya pekan lalu memupus harapan akan berakhirnya pengetatan kebijakan moneter dalam waktu dekat.
Sementara indeks saham Asia rata-rata bergerak positif pagi ini, yang artinya sentimen pasar terhadap aset berisiko membaik.
Maka dari itu, Ariston memperkirakan kurs Garuda mungkin bisa menguat terhadap dolar AS hari ini dengan pelemahan yang terjadi pada dolar AS terhadap mata uang utama dan sentimen positif di indeks saham Asia.
"Potensi penguatan rupiah ke arah Rp15.580 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran 15.620," tuturnya.
Pada Selasa (20/12) lalu, rupiah ditutup melemah 6 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp15.603 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.597 per dolar AS.(Ant)