Nusantaratv.com-Nilai tukar rupiah kembali mengalami tren negatif. Terpantau nilai tukar rupiah kembali melemah ke posisi Rp15.001,5 per dolar AS pada perdagangan pasar spot pada Kamis (7/7/2022) sore.
Mata uang RI ini melemah 2,5 poin (0,02) persen dari sebelumnya.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.986 per dolar AS di sore ini.
Menurut Senior Analis Bank Mandiri Reny Eka Putri penguatan dolar pada hari ini masih ditopang oleh antisipasi kebijakan bank sentral AS (the Fed) yang diperkirakan makin ketat pada bulan ini.
"Rupiah kembali bergerak ke atas Rp15.000 per dolar AS dibayangi kebijakan The Fed yang semakin agresif," terang Reny Eka Putri.
Reny memprediksi kebijakan the Fed yang semakin hawkish diperkirakan berlanjut merespons tingginya inflasi AS di tengah bayangan resesi ekonomi AS.
"Menjelang FOMC meeting Juli 2022, volatilitas pasar diperkirakan masih akan tinggi, sehingga rupiah masih rawan terkoreksi," jelasnya.
Baca juga: Rupiah Kembali Anjlok ke Rp14.862 per Dolar AS pada Rabu (22/6/2022)
Sementara itu, dari sisi domestik, capital outflow yang berlanjut masih dinilai menjadi sentimen negatif bagi rupiah.
"Pelaku pasar juga wait and see terhadap rilis data ketenagakerjaan AS akhir pekan ini. Tingkat pengangguran AS diperkirakan masih stabil di level 3,6 persen," pungkasnya, mengutip CNNIndonesiacom.
Sama halnya dengan rupiah, sejumlah mata uang lain di Asia juga terpantau melemah.
Yen Jepang melemah 0,13 persen, dolar Hong Kong turun 0,01 persen, peso Filipina anjlok 0,67 persen, yuan China merosot 0,02 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,12 persen dan dolar Taiwan anjlok 0,09 persen.
Hanya ada tiga mata uang Asia yang menguat yaitu baht Thailand menguat 0,04 persen, dolar Singapura menguat 0,25 persen dan won Korea Selatan menguat 0,54 persen
Mata uang negara maju juga terlihat bervariasi. Terpantau euro Eropa menguat 0,10 persen dan poundsterling Inggris menguat 0,29 persen serta franc Swiss melemah 0,06 persen.
Kemudian, dolar Kanada menguat 0,16 persen dan dolar Australia menguat 0,43 persen.