Nusantaratv.com - Nilai tukar rupiah kembali mengalami pelemahan Rabu (14/9/2022) sore. Mata uang RI melemah 56 poin atau minus 0,38 persen dari perdagangan sebelumnya dan berada di level Rp14.907 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.923 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Menurut, Senior Analis DCFX Lukman Leong rupiah melemah karena rilis inflasi melonjak dan di luar ekspektasi banyak pihak.
"Rupiah melemah cukup tajam hari ini oleh penguatan dolar AS, dengan indeks dolar mendekati level tertinggi dalam 20 tahun setelah data inflasi AS yang di luar ekspektasi," kata Lukman, mengutip CNNIndonesia.com.
Meski begitu, Lukman mengatakan pelaku pasar akan mencermati rilis data neraca perdagangan RI besok. Ia memprediksi neraca dagang RI kembali surplus pada Agustus 2022, sehingga rupiah berpotensi menguat kembali.
Sebaliknya mayoritas mata uang di Asia terpantau menguat. Yen Jepang naik 1,06 persen, Thailand menguat 0,01 persen, dan dolar Singapura naik 0,12 persen.
Yuan China menguat 0,26 persen dan dolar Hong Kong naik 0,02 persen. Sebaliknya, won Korea Selatan melemah 1,25 persen dan peso Filipina turun 0,54 persen.
Senada, mata uang negara maju juga kompak berada di zona hijau. Poundsterling Inggris menguat 0,46 persen, euro Eropa menguat 0,28 persen, dolar Australia naik 0,07 persen, dan dolar Kanada menguat 0,07 persen.