Nusantaratv.com-Nilai tukar rupiah melanjutkan tren positifnya dengan berada di level Rp14.812 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (21/6/2022) sore.
Mata uang RI ini menguat 23 poin atau 0,16 persen dari sebelumnya.
Hal yang sama juga terjadi pada kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.804 per dolar AS.
Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi penguatan nilai tukar rupiah kali ini disebabkan oleh sikap investor yang masih menunggu keputusan The Fed untuk menekan inflasi negaranya yang sangat tinggi.
Sebab, kebijakan dalam menangani inflasi dengan menaikkan suku bunga akan menambah tekanan pada proses perbaikan pertumbuhan ekonomi di negeri Paman Sam tersebut.
"Dolar melemah terhadap mata uang lainnya pada Selasa, karena investor mengawasi sikap dari bank sentral utama untuk mengekang inflasi," ujar Ibrahim, mengutip CNNIndonesiacom.
Baca juga: Duh! Rupiah Terus Melemah Siang Ini Nyaris Tembus Rp15 Ribu per dolar AS
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif. Namun, rupiah berpeluang ditutup menguat di rentang Rp14.790 per dolar AS sampai Rp14.840 per dolar AS.
Sementara, mata uang lain di Asia Mata terpantau bervariasi. Yen Jepang melemah 0,19 persen, yuan China anjlok 0,07 persen, won Korea Selatan turun 0,13 persen dan peso Filipina merosot 0,36 persen.
Sebaliknya, dolar Singapura menguat 0,29 persen, ringgit Malaysia naik 0,04 persen dan baht Thailand menguat 0,12 persen. Hanya dolar Hong Kong yang terpantau stagnan di perdagangan sore ini.
Di sisi lain, mata uang negara maju pun terlihat kompak berada di zona hijau. Terpantau euro Eropa menguat 0,59 persen, poundsterling Inggris naik 0,46 persen, dolar Australia menguat 0,32 persen.
Kemudian franc Swiss naik 0,23 persen dan dolar Kanada menguat 0,52 persen serta Rubel Rusia naik 1,98 persen.