Jakarta, Nusantaratv.com-Rupiah akhirnya berhasil keluar dari tekanan dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang RI kini berada di level Rp14.350 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (7/1) sore.
Nilai tukar rupiah 40,5 poin atau 0,28 persen dibanding sebelumnya, yakni Rp14.391 per dolar AS.
Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga menempatkan rupiah di level Rp14.360 per dolar AS. Angka tersebut menguat dibanding kemarin Rp14.396 per dolar AS.
Menurut Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi penguatan rupiah terjadi di tengah kenaikan kasus Omicron di dunia.
Baca juga: Imbas Larangan Ekspor Batu Bara dan Kebijakan The Fed, Rupiah Anjlok ke Rp14.391 per Dolar AS
Selain itu, pasar juga masih melihat perkembangan kebijakan The Fed terkait kebijakan pengetatan moneter. Bank sentral AS itu memberikan sinyal bahwa suku bunga acuan naik 75 basis poin tahun ini.
Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak fluktuatif dalam rentang Rp14.330-Rp14.380 per dolar AS, pada Senin (10/1/2022), mengutip CNNIndonesiacom.
Pada saat yang sama, mata uang lain di Asia bergerak bervariasi. Baht Thailand melemah 0,52 persen, ringgit Malaysia menguat 0,08 persen, won Korea Selatan melemah 0,05 persen.
Sedangkan, yuan China menguat 0,14 persen, peso Filipina melemah 0,33 persen, dolar Singapura menguat 0,09 persen, yen Jepang melemah 0,04 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen.