Nusantaratv.com - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 19 poin atau minus 0,12 persen dan berada di level Rp15.646 per dolar AS pada perdagangan Rabu (2/11/2022).
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp15.652 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Menurut Analis DCFX Futures Lukman Leong rupiah sebenarnya berpeluang menguat. Pasalnya, dolar AS melemah dan imbal hasil obligasi AS yang turun.
"Dolar AS yang melemah oleh ekspektasi pasar apabila The Fed 'mungkin' akan memberikan sinyal untuk mengurangi tingkat kenaikan pada suku bunga," papar Lukman Leong, mengutip CNNIndonesiacom.
Karena itu, rupiah sempat mengalami rebound. Hal ini didukung oleh ekspektasi pasar terkait bank sentral AS (The Fed) yang akan memberikan sinyal untuk mengurangi kenaikan suku bunga acuan.
Tapi hal itu ternyata tak bisa dimanfaatkan, sehingga rupiah tetap melemah.
Sementara itu, beberapa mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Won Korea Selatan melemah 0,04 persen, yuan China turun 0,05 persen, ringgit Malaysia melemah 0,1 persen, dan peso Filipina turun 0,61 persen.
Sedangkan, dolar Singapura menguat 0,18 persen, yen Jepang naik 0,64 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.
Adapun mata uang negara maju juga kompak berada di zona hijau. Poundsterling Inggris menguat 0,13 persen, franc Swiss naik 0,09 persen, euro Eropa menguat 0,07 persen, dolar Kanada naik 0,21 persen, dan dolar Australia menguat 0,31 persen.