Presiden Xi Jinping Akan Bertemu dengan CEO BMW, Mercedes, dan Qualcomm untuk Perkuat Hubungan Bisnis

Nusantaratv.com - 28 Maret 2025

Presiden China Xi Jinping. (Foto: Reuters)
Presiden China Xi Jinping. (Foto: Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Para pimpinan perusahaan otomotif Jerman BMW dan Mercedes, serta raksasa chip Qualcomm, termasuk di antara para eksekutif bisnis asing yang akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada minggu ini, demikian dua sumber yang mengetahui acara tersebut pada Kamis (27/3/2025).

Seperti dilaporkan Reuters, Pertemuan yang direncanakan di Beijing pada Jumat (28/3/2025) ini terjadi di tengah upaya pemerintah China untuk memperbaiki hubungan dengan perusahaan asing, seiring dengan penurunan investasi dan tantangan akibat tarif Amerika Serikat (AS) yang menekan ekonomi terbesar kedua dunia tersebut.

Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari Forum Pembangunan China (CDF) yang berlangsung akhir pekan lalu. Dalam forum tersebut, Perdana Menteri Li Qiang mendorong negara-negara untuk membuka pasar mereka dan mengatasi "ketidakstabilan serta ketidakpastian yang meningkat". 

Li juga menjanjikan kebijakan ekonomi makro yang lebih aktif dari pihak China. Selama CDF, sejumlah eksekutif global dari perusahaan besar seperti Apple, Pfizer, Mastercard, dan Cargill bertemu dengan pejabat kementerian perdagangan China.

Sumber yang mengetahui jadwal pertemuan antara Xi dan para eksekutif dari Mercedes, BMW, serta Qualcomm meminta untuk tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang berbicara dengan media. 

Mereka tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai isi pembicaraan yang diharapkan. Perusahaan-perusahaan tersebut belum memberikan komentar terhadap permintaan yang diajukan oleh Reuters, dan Kementerian Luar Negeri China juga belum memberikan tanggapan.

Frekuensi pertemuan antara eksekutif asing dengan pejabat tinggi China semakin meningkat dalam sebulan terakhir, setelah data resmi menunjukkan penurunan tajam investasi langsung asing (FDI) sebesar 27,1% tahun-ke-tahun dalam mata uang lokal pada 2024. 

Penurunan ini mencatatkan FDI terburuk sejak krisis keuangan global 2008. Beberapa perusahaan global kini telah memindahkan kegiatan manufaktur mereka dari China untuk mendiversifikasi rantai pasokan dan mengurangi risiko operasional di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat.

Selain itu, penurunan ekonomi China juga menjadi faktor utama penyebab berkurangnya investasi, sementara kebijakan tegas terhadap firma konsultasi dan uji tuntas membuat banyak eksekutif asing bingung.

Pemerintah Beijing kini berusaha memperbaiki hubungan dengan pemimpin-pemimpin bisnis global untuk mengurangi dampak gangguan yang disebabkan oleh tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

China tetap menjadi salah satu pasar terbesar bagi produsen mobil Jerman seperti BMW, Mercedes, dan Volkswagen, meskipun telah terjadi pergeseran pangsa pasar menuju Tesla serta produsen mobil China lainnya, termasuk BYD dan Xiaomi.

Hal ini semakin relevan setelah pengumuman tarif baru sebesar 25% yang akan diterapkan terhadap mobil impor ke AS mulai 3 April mendatang. 

Produsen mobil Jerman pun semakin berusaha menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi China untuk meningkatkan daya saing produk mereka di pasar tersebut.
 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close