Peringati 70 tahun hubungan diplomatik Swiss-Indonesia, SwissCham Indonesia Komit Perkuat Kemitraan untuk Kemajuan

Nusantaratv.com - 02 November 2021

(Kiri ke kanan) Gde Sumarjaya Linggih, Sondang Tampubolon, Kurt Kunz, Philippe Strub dan Chris Bendl. (Foto: SwissCham/.)
(Kiri ke kanan) Gde Sumarjaya Linggih, Sondang Tampubolon, Kurt Kunz, Philippe Strub dan Chris Bendl. (Foto: SwissCham/.)

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Swiss dan Indonesia berada pada titik yang menarik dalam sejarah. Memperingati 70 tahun hubungan diplomatik, kedua negara bergerak maju sebagai mitra dalam kemajuan, ditandai dengan perdagangan bilateral yang lebih tinggi dari sebelumnya, dan diplomasi tepercaya yang semakin tinggi.

Menandai hubungan kedua negara yang semakin erat, Swiss masuk ke dalam lima besar dalam daftar investor terbesar di Indonesia untuk pertama kalinya tahun ini. Dengan total 118 proyek senilai $446,2 juta, investasi tersebut menyumbang sekitar 6,1 persen dari total investasi asing pada Q1 2021 - peningkatan besar dibandingkan dengan investasi tahun lalu sebesar $130,9 juta dari 554 proyek, yang mencakup berbagai industri, dengan makanan dan industri minuman menjadi penyumbang terbesar.

Melihat hubungan perdagangan yang meningkat antara Swiss dan Indonesia, Kamar Dagang Swiss-Indonesia (SwissCham) berkomitmen untuk membina hubungan yang lebih erat dengan komunitas bisnis, pemerintah, dan semua pemangku kepentingan berdasarkan rasa saling percaya dan menghormati di berbagai sektor.

SwissCham adalah Asosiasi Bisnis Swiss dan Indonesia dengan tujuan memungkinkan bisnis untuk terhubung dan unggul di Indonesia dan Swiss. Perannya adalah untuk menyediakan akses ke platform jaringan dengan berbagai acara, layanan, dan manfaat untuk memfasilitasi perusahaan dan individu untuk menemukan peluang bisnis dan membangun koneksi yang berharga.

Selain mengadvokasi Bisnis Swiss di Indonesia, SwissCham juga berkomitmen untuk menjembatani kepentingan bilateral kedua negara. Sejalan dengan komitmen tersebut, pada Oktober 2020 lalu, organisasi meluncurkan Grup Sektoral SwissCham: Kemudahan Berbisnis; Fiskal, Bea dan Cukai; Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan Sustainability & Innovation untuk mendukung komitmen melalui berbagai kegiatan.

Hingga saat ini, kelompok sektoral telah melakukan serangkaian inisiatif yang terdiri dari 17 webinar publik dan diskusi publik, enam pertemuan advokasi dengan pejabat pemerintah Indonesia, serta program CSR.

Membawa Hubungan ke Tingkat Baru

Sementara itu, di bidang diplomatik, sebagai bagian dari strategi ekonomi Indonesia, kita telah melihat kemajuan nyata dalam kesepakatan kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan empat negara Eropa: Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss yang telah berlangsung sejak 2010.

Baca juga: Wali Kota Jakarta Timur Apresiasi Vaksinasi Gratis yang Digelar Sondang Tampubolon

Kesepakatan kemitraan ekonomi komprehensif ini merupakan bagian dari Indonesia-European Free Trade Association (EFTA) Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA), yang berakhir pada 2018. Perjanjian tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses pasar dengan menghilangkan hambatan perdagangan di kedua belah pihak, membuka lebih banyak bisnis -untuk-prospek bisnis di berbagai sektor sementara pada saat yang sama mempromosikan perlindungan hak kekayaan intelektual.

Dengan demikian, tahun 2021 sangat istimewa bagi hubungan bilateral Swiss dan Indonesia, mulai dari politik, budaya, pendidikan, hingga ekonomi. Tahun ini tidak hanya akan menandai dimulainya Perjanjian Ekonomi Komprehensif Indonesia – EFTA pada 1 November 2021, tetapi tonggak sejarah itu juga bertepatan dengan 70 tahun Hubungan Diplomatik antara Swiss dan Indonesia pada 2 November 1951.

Mengambil Langkah Besar untuk Mendukung Pasar Indonesia

Swiss mengambil langkah besar untuk membuktikan komitmennya dalam memberikan kemampuan terbaik untuk mendukung pasar Indonesia. Hal ini ditandai dengan kemitraan strategis antara komunitas bisnis di Swiss dan Indonesia untuk mengembangkan potensi kolaborasi berdasarkan kapabilitas utama Swiss.

Bertepatan dengan momentum tersebut, SwissCham Indonesia menawarkan pendekatan baru dalam mengatasi tantangan bisnis melalui advokasi, berbagi pengetahuan, dan kolaborasi dengan kelompok sektoralnya.

“Kami bermaksud menjadi platform terdepan untuk memanfaatkan inovasi dan keunggulan operasional perusahaan Swiss untuk berkontribusi pada perbaikan ekonomi Indonesia. Saya sangat yakin bahwa dengan upaya bersama kita, tradisi panjang persahabatan, kerja sama, dan saling menghormati antara kedua negara besar kita akan semakin dalam di tahun-tahun mendatang,” kata Ketua SwissCham Indonesia, Chris Bendl usai pertemuan dengan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih, Anggota Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sondang Tampubolon. Turut hadir Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz dan Wakil Kepala Misi Philippe Strub mengutip the jakarta post, Selasa (2/11/2021).

Bendl mencatat bahwa dengan usia yang relatif muda, kamar dagang tersebut telah menjadi penghubung yang sangat berharga antara bisnis dengan koneksi Swiss dan Pemerintah Swiss dan Indonesia.

“Selamat atas perayaan 70 tahun Hubungan Diplomatik antara dua negara besar Swiss & Indonesia, dan harapan terbaik untuk pengembangan lebih lanjut dari kerja sama multifaset kami yang ada untuk maju ke hubungan yang lebih kuat di tahun-tahun mendatang.”

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close