Nusantaratv.com - Perang Rusia Ukraina masih menjadi salah satu faktor penentu fluktuasi nilai tukar rupiah.
Hari ini, Rabu (13/4/2022) rupiah berada di level Rp14.363 per dolar AS.
Mata uang RI ini menguat 3 poin atau 0,02 persen dibandingkan Rp14.366 per dolar AS pada Selasa (12/4/2022).
Hal yang sama terjadi pada kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.359 per dolar AS.
Angka tersebut menguat dari Rp14.364 per dolar AS pada Selasa kemarin.
Menurut Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi penguatan rupiah terjadi karena sentimen kelanjutan perang Rusia-Ukraina. Sentimen ini juga berlaku bagi pergerakan mata uang lain di dunia.
"Dolar AS turun karena perang di Ukraina tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat," papar Ibrahim, mengutip CNNIndonesiacom.
Sentimen lain berupa pengaruh kebijakan bank-bank sentral negara lain. Salah satunya, bank sentral Selandia Baru yang baru saja menaikkan tingkat suku bunga acuannya menjadi 1,5 persen.
Sementara keputusan bank sentral Kanada, Eropa, dan Korea Selatan akan segera diumumkan dalam waktu dekat.
Menguatnya nilai tukar rupiah pada hari ini diikuti oleh beberapa mata uang lain di Asia, seperti won Korea Selatan yang menguat 0,63 persen, peso Filipina naik 0,14 persen, baht Thailand menguat 0,13 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,04 persen.
Sebaliknya, yuan China melemah 0,01 persen, dolar Singapura anjlok 0,01 persen, dolar Hong Kong merosot 0,02 persen, rupee India turun 0,06 persen, dan yen Jepang melemah 0,53 persen.