Nusantaratv.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan realisasi anggaran perlindungan sosial (perlinsos) mencapai Rp268,5 triliun per 31 Agustus 2021. Realisasi itu meningkat 5,4 persen dibanding periode sama 2020, yakni Rp254,6 triliun.
Anggaran perlinsos dimanfaatkan untuk memberi bantalan (buffer) masyarakat rentan serta miskin dalam menghadapi dampak pandemi covid-19. Bantuan diberikan dalam bentuk tunai atau subsidi lainnya.
"Anggaran ini stay high (tetap tinggi) karena tahun lalu sudah melonjak sangat tinggi perlinsosnya," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers daring APBN KiTa, Kamis (23/9/2021).
Rinci pertama, untuk Kartu Sembako penyaluran sudah menyasar 16,1 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan anggaran sebesar Rp28,6 triliun.
Kedua, bantuan tunai Program keluarga Harapan (PKH) kepada 9,9 juta KPM senilai Rp20,3 triliun. Ketiga, bansos tunai (BST) lewat Kementerian Sosial yang diberikan kepada 10 juta KPM senilai Rp17,25 triliun.
Keempat, program pelatihan Kartu Prakerja yang telah diterima 3,6 juta peserta dengan anggaran Rp12,75 triliun. Kelima, Bantuan Subsidi Upah (BSU) Kementerian Ketenagakerjaan bagi 2,1 juta pekerja formal senilai Rp2,1 triliun.
Keenam, diskon listrik 3,26 juta pelanggan PLN dengan anggaran Rp5,53 triliun. Ketujuh, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa kepada 5,5 juta KPM senilai Rp13,7 triliun. Terakhir, bantuan kuota internet kepada 36,1 juta siswa dan tenaga pendidik senilai Rp2,57 triliun.