Nusantaratv.com-Sawit telah menjadi bagian penting dalam perekonomian Indonesia. Pengembangan komoditas sawit secara komprehensif dinilai bakal berdampak strategis menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam diskusi yang bertajuk Seminar Nasional Peran Strategis Kelapa Sawit Menuju Indonesia Emas 2045 yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta. Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara atau PT RPN, Iman Yani Harahap mengatakan pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan bisa dicapai secara seimbang. Hal itu bisa dicapai dengan dukungan dari seluruh stakeholders termasuk Pemerintah. Industri kelapa sawit yang dikelola strategis diyakini mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menghasilkan devisa melalui ekspor.
Iman menambahkan industri sawit dapat berkontribusi maksimal di tahun 2045 yang ditargetkan bisa mencapaikan kapasitas produksi 80 hingga 90 juta ton dari saat ini sekitar 45 hingga 50 juta ton. Demi mencapai target diperlukan intensifikasi dan kerja sama antar pelaku usaha dan juga pemerintah.
"Kalau kita berbicara untuk industri sawit itu ada beberapa perspektif yang harus kita lihat. Yang harus itu dikolaborasikannya itu, disinergikan itu pertama teknikal. Secara teknis kemudian juga dukungan stakeholder yang lain seperti pemerintah, pengatur regulasi. Kemudian juga dunia industri. Dan ini sangat penting bagi kita untuk mencapai kedua aspek tadi sesuai perspektif yang tadi," kata Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara Iman Yani Harahap seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Tonight.
"Kita bisa grow secara ekonomi tetapi lingkungan masih terjaga lestari. Sebenarnya tidak ada yang benar-benar itu kontradiktif antara pertumbuhan ekonomi dengan lingkungan. Karena tidak mungkin pertumbuhan ekonomi bisa berjalan ketika lingkungannya terdegradasi," pungkasnya.