Nusantaratv.com-Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keinginannya untuk membawa Indonesia masuk menjadi anggota BRICS.
BRICS adalah kelompok kerja sama antar-pemerintah yang beranggotakan negara-negara berkembang, yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Keinginan itu diungkapkan Prabowo saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Brasil di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (17/11/2024)
"Indonesia dan Brasil saya pikir kami memiliki banyak kesamaan secara umum. Kami adalah negara yang relatif besar. Kami memiliki populasi yang besar, kami memiliki sumber daya yang besar. Brasil cukup maju dalam industrinya, kami berusaha mengejar ketertinggalan. Kami ingin melakukan industrialisasi dan saya pikir kita dapat memiliki sinergi yang baik di antara kita. Kita dapat memiliki hubungan simbiosis yang baik," kata Presiden Prabowo seperti diberitakan NusantaraTV.
Menurut Prabowo Brasil mencapai kemajuan yang pesat dan selalu memandang ke masa depan. Itu sebabnya Brasil menjadi salah satu anggota utama BRICS.
"Indonesia sudah mengajukan permintaan untuk menjadi anggota BRICS," ujar Prabowo.
Baca juga: Breaking News: Presiden Prabowo Tegaskan Dukungan Indonesia untuk Pasukan Penjaga Perdamaian PBB
Sejalan dengan keinginan tersebut, ungkap Prabowo, dia mengutus Menteri Luar Negeri untuk menghadiri KTT BRICS di Kazan.
Prabowo menyatakan keinginannya untuk membawa Indonesia masuk menjadi anggota BRICS telah ia umumkan pada 2014 silam saat mencalonkan diri sebagai Presiden Indonesia di Pilpres 2014.
"Jadi ketika tanggal 20 oktober saya dilantik tanggal 21 saya kirimkan menteri luar negeri saya dan kami ingin bergabung dengan Brasil dan negara-negara BRICS lainnya. Menurut kami ini akan menjadi elemen baru yang signifikan dalam perekonomian global," tandasnya.
Pada kesempatan itu, Prabowo menegaskan Indonesia terbuka bagi para pengusaha Brasil yang ingin berinvestasi atau berbisnis di Indonesia. Ia mengatakan Indonesia sumber daya yang melimpah.
"Mari kami terbuka kami terbuka untuk bisnis. Saya sebelum terlibat dalam politik saya juga seorang pengusaha. Jadi saya melihat kedua sisi. Gambarannya kan sebagai pemerintah kami ingin meningkatkan pajak penghasilan. Sedangkan sebagai pengusaha ingin mencari penawaran pajak terbaik," ucapnya.
"Kami bersedia berkompromi. Kami bersedia menciptakan iklim bisnis. Kami membutuhkan lapangan kerja. Kami membutuhkan pertumbuhan. Kami membutuhkan teknologi. Kami menghargai investasi. Jadi kami bertekad untuk menciptakan lingkungan bisnis yang positif," pungkasnya.