Menteri Kesehatan Meninjau Program Pengendalian Malaria Freeport Indonesia

Nusantaratv.com - 21 September 2024

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Pj. Gubernur Papua Ribka Haluk disambut oleh Direktur & Executive Vice President (EVP) Sustainable Development PTFI Claus Wamafma dan Senior Manajemen PTFI saat tiba di area Program Malaria Control PTFI, Rabu (17/8)/Foto: Istimewa
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Pj. Gubernur Papua Ribka Haluk disambut oleh Direktur & Executive Vice President (EVP) Sustainable Development PTFI Claus Wamafma dan Senior Manajemen PTFI saat tiba di area Program Malaria Control PTFI, Rabu (17/8)/Foto: Istimewa

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meninjau Program Pengendalian Malaria di Kuala Kencana PT Freeport Indonesia (PTFI), dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Kabupaten Mimika, Rabu (18/9).

“Lab Entomologi bagus, lab Insektarium bagus. Kalau bisa di daerah-daerah endemis memiliki laboratorium seperti ini. Jadi kita bisa tahu bagaimana caranya menghentikan atau mengurangi penyebaran larva atau jentik-jentik, mempelajari jenis jentik yang berbahaya, kemudian mempelajari nyamuknya sendiri dan mengendalikan jumlah nyamuk. Semuanya dipelajari di sini, dan itu yang penting yang dilakukan Freeport di Timika adalah mengontrol populasi nyamuknya,”
kata Menkes.


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin didampingi Pj. Gubernur Papua Ribka Haluk serta Direktur & Executive Vice President (EVP) Sustainable Development PTFI Claus Wamafma menerima penjelasan dari petugas Laboratorium Entomologi/Foto: Istimewa 

Direktur & Executive Vice President (EVP) Sustainable Development PTFI Claus Wamafma bersama Senior Manajemen PTFI menyambut kedatangan Menkes. Dalam kunjungan ini, Menkes melihat dari dekat upaya penanganan malaria yang dilakukan PTFI, meninjau Laboratorium Entomologi dan Laboratorium Insektarium. 

Menkes mengatakan dengan adanya Program Pengendalian Malaria ini populasi nyamuk berbahaya dapat terus ditekan. 

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyaksikan cara kerja Program Pengendalian Malaria mengidentikasi jenis nyamuk di salah satu parit di area Kuala Kencana/Foto: Istimewa

Ia berharap upaya yang dilakukan Freeport Indonesia ini, dapat diterapkan di daerah lain yang masih menjadi endemi malaria. 

Claus Wamafma mengatakan PTFI berkomitmen meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan, salah satunya bidang kesehatan. Malaria menjadi salah satu fokus mengingat malaria merupakan penyakit yang paling banyak dialami masyarakat maupun pekerja PTFI.

Upaya pengendalian malaria yang dilakukan PTFI telah berjalan selama lebih dari 25 tahun di Mimika. 

“PTFI bersama Dinas Kesehatan Pemkab Mimika, YPMAK, dan para pemangku kepentingan lainnya terus berupaya untuk melakukan upaya pencegahan, pengobatan, promosi dan edukasi baik kepda anak-anak di sekolah, para kader kesehatan di kampung-kampung, dan masyarakat
secara umum,” kata Claus. 

dr Firdi Permana memberi penjelasan jenis obat malaria yang menjadi standar pengobatan di area kerja PTFI/Foto: Istimewa

PTFI memiliki program pengelolaan malaria (malaria control) yang membantu melakukan pengendaliaan malaria di wilayah industri PTFI di seluruh area dataran rendah dan juga delapan kampung di sekitar operasi PTFI.

Riset Kesehatan Dasar 2022 yang dilakukan bersama antara Pemda Mimika dan Freeport Indonesia ditemukan angka insiden malaria dan kondisi stunting pada bayi dan balita yang tinggi di Kabupaten Mimika. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika pada 2023 mencatat 145 ribu orang menderita penyakit malaria dengan tren yang terus meningkat dalam empat tahun terakhir.

Sedangkan berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Mimika mencapai 24,7 persen. Lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 21 persen.

 


 

 


 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close