Malaysia Larang Ekspor Ayam, Singapura 'Menjerit'

Nusantaratv.com - 04 Juni 2022

Ilustrasi ayam potong/ist
Ilustrasi ayam potong/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Kebijakan larangan ekspor ayam yang diberlakukan Pemerintah Malaysia mulai Rabu 1 Juni 2022, berdampak sangat besar terhadap Singapura. Pasalnya, Singapura sangat bergantung kepada ekspor ayam dari Malaysia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Setiap bulan, Singapura mengimpor 3,6 juta ayam hidup dari Malaysia. Kelangkaan ayam ini membuat harga ayam meroket di pasaran. 

Kini, satu ayam di Singapura dapat dibeli seharga US$3 atau sekitar Rp 43 ribu. Namun, dengan semakin berkurangnya ketersediaan ayam, harga dapat melonjak menjadi US$4 hingga US$5 per unggas.

Penjual ayam di Singapura menyebut pelanggan saat ini juga mencoba mengatasi larangan ekspor dengan memborong ayam dalam jumlah besar. Hal tersebut malah membuat penjual semakin sulit mengisi kekosongan stok mereka.

Kebijakan larangan ekspor ayam Malaysia langsung berdampak ke sektor makanan khas Singapura yaitu nasi ayam hainan yang salah satu bahan baku utamanya ayam.

Diketahui, nasi ayam Hainan merupakan salah satu jajanan favorit di Singapura.

Bahkan, masyarakat Singapura sempat berbondong-bondong mencari jajanan nasi ayam. Melansir Channel News Asia, sejumlah kios jajanan di Singapura dipenuhi antrean panjang pada Selasa (31/5/2022), atau sehari sebelum larangan ekspor ayam diberlakukan.

Saat ini harga makanan tersebut juga sudah mengalami kenaikan 30-50 persen.

Baca juga: Pria yang Temukan Puing-puing Pesawat Malaysia MH370 Diancam Dibunuh

Harga nasi ayam hainan dari sekitar 3-6 dolar Singapura atau setara Rp31.500 sampai Rp63 ribu menjadi 4-9 dolar Singapura atau sekitar Rp42 ribu hingga Rp94.500 per porsi (kurs Rp10.500 per dolar Singapura).

Hal yang sama juga terjadi pada harga ayam potong. Saat ini, harga ayam mencapai 6 dolar Singapura atau Rp63 ribu per kg. Harganya naik sekitar 30 persen dari sebelumnya yang hanya 4,5 dolar Singapura atau Rp47.250 per kg.

Kenaikan harga ayam juga diikuti dengan kenaikan harga telur. Awal pekan ini harga telur tembus 3 dolar Singapura atau Rp31.500 untuk per kemasan yang berisi 10 butir.

Padahal sebelumnya, harga telur hanya 2,5 dolar Singapura atau Rp26.250 dalam kemasan yang sama.

Seperti diberitakan, Pemerintah Malaysia beralasan stok yang menipis membuat mereka memberlakukan larangan ekspor ke Singapura. 

Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob menerangkan ekspor 3,6 juta ayam per bulan akan disetop sebagai langkah mengatasi kekurangan pasokan domestik dan kenaikan harga bahan pokok.

Pemerintah Malaysia belum memiliki target sampai kapan larangan ekspor ayam akan berlaku.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close