Luhut: Indonesia Bukan Republik Pisang, Tesla Tak Bisa Dikte Pemerintah Lagi

Nusantaratv.com - 26 Maret 2022

Luhut Panjaitan/ist
Luhut Panjaitan/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melontarkan pernyataan cukup keras kepada perusahaan-perusahaan asing termasuk produsen kendaraan listrik Tesla yang ingin investasi di Indonesia. 

Luhut menegaskan mereka tak bisa mendikte pemerintah, termasuk Tesla.

Luhut menyampaikan Tesla baru saja kembali menyampaikan minat untuk berinvestasi di Indonesia. Minat itu disampaikan melalui telepon.

Diketahui, dua tahun lalu, Tesla sempat mengutarakan minatnya untuk membangun pabrik baterai mobil listrik, tetapi batal. Ternyata rencana itu tak bisa terwujud karena perusahaan terlalu mendikte pemerintah.

Kali ini, Luhut menegaskan Indonesia bukan republik pisang. Menurut Kamus Oxford republik pisang diartikan sebagai suatu negara miskin dengan pemerintah yang lemah dan bergantung pada aliran modal asing.

Baca juga: Panasonic Produksi Massal Baterai Baru untuk Kendaraan Listrik Tesla

"Saya bilang, 'Hey Anda itu dua tahun yang lalu sudah telepon saya mau bikin lithium baterai'. Anda semua mau mendikte, saya bilang, 'Hey you cannot do this. Today is different. Kita harus sama'. Saya bilang, 'Kamu nggak bisa begitu lagi. This country is not banana republic! This country is a great country!" kata Luhut, Kamis (24/3/2022).

Artinya, Tesla yang harus mengikuti syarat pemerintah, bukan sebaliknya. Hal sama juga berlaku untuk perusahaan asing lain yang ingin berinvestasi di Indonesia.

"Tidak pernah Tiongkok kasih syarat ke saya, saya (yang) kasih syarat. Kau mau nggak kalau kita harus B to B? Harus teknologi transfer, harus first class technology, harus yang ramah lingkungan. Dia bilang mampu, (jadi), oke deal," beber Luhut, mengutip CNNIndonesiacom.

Luhut menjelaskan saat ini Indonesia sudah memiliki kesepakatan bisnis dengan perusahaan baterai kendaraan listrik asal China dan Korea Selatan, yaitu CATL dan LG. Targetnya, Indonesia mulai memproduksi lithium baterai pada 2024.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close