Lebih Ganas dari Indra Kenz dan Doni Salmanan, Bos Robot Trading Fahrenheit Hendry Susanto Tilep Rp5 Triliun

Nusantaratv.com - 25 Maret 2022

Ilustrasi robot trading Fahrenheit/ist
Ilustrasi robot trading Fahrenheit/ist

Penulis: Andi Faisal | Editor: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Setelah kasus Indra Kenz dan Doni Salmanan terkait dugaan penipuan trading binary option dengan kerugian korban mencapai miliaran rupiah. Kini publik kembali dihebohkan dengan terungkapnya kasus investasi bodong robot trading Fahrenheit dengan tersangka Hendry Susanto. Nilai kerugian yang dialami para korban sangat fantastis, mencapai Rp5 triliun!

Hendry Susanto sudah ditangkap oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Hendry ditangkap pada Selasa (22/3/2022) dan langsung ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus investasi bodong robot trading Fahrenheit. 

"Iya betul, sudah ditangkap dan sudah ditahan di Jakarta," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan, Rabu (23/3/2022).

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, empat pelaku investasi bodong robot trading sudah ditangkap. Menurut Auliansyah, robot trading Fahrenheit dikelola oleh PT FSP Akademia Pro. Hendry Susanto diketahui menjabat sebagai direktur di perusahaan tersebut.

"Jadi tiga ditangkap di Taman Anggrek, satu di Tangerang di kawasan Alam Sutera. Hasil pemeriksaan empat orang yang sudah kami amankan, menurut mereka, dia (Hendry) direktur. Kami tadi sudah memeriksa daripada data perusahaan tersebut, memang direkturnya HS," kata Auliansyah.

Lalu bagaimana model dan modus operandi investasi bodong Fahrenheit? 
Fahrenheit merupakan aplikasi investasi bodong menggunakan robot trading. Fahrenheit menjanjikan investasi aman dengan kerugian yang kecil. Para anggota dijanjikan keuntungan hingga 80 persen jika mereka melakukan deposit senilai 50.000 dollar AS. Dari keuntungan sebesar 80 persen tersebut, dana anggota dipotong 20 persen untuk aplikasi robot trading tersebut. 

Para anggota juga dijanjikan profit 30 persen dalam sebulan, dan profit sehari sebesar 1 persen. Di awal investasi para anggota diharuskan membeli robot trading sebesar 10 persen dari nominal dana investasi yang disetor.

Kasus ini mencuat setelah Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mendapatkan sejumlah laporan soal penipuan berkedok robot trading aplikasi Fahrenheit. Sejumlah korban melaporkan kasus tersebut ke Bareskrim, termasuk aktor Chris Ryan. 

Hendry Susanto diketahui salah satu pengusaha muda di bidang trading, merupakan lelaki kelahiran Surabaya pada 27 Agustus 1984. Robot trading yang dikelola Hendry Susanto awalnya bermain di pasar kripto, kemudian baru merambah ke pasar forex atau mata uang asing. (dari berbagai sumber)


 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close