Nusantaratv.com - Minimnya skill dan minat berwirausaha disinyalir menjadi salah satu penyebab tingginya pengangguran terdidik di Indonesia, khususnya di Jakarta Timur (Jaktim).
Agar jumlah pengangguran dapat ditekan, diperlukan upaya yang konkret melalui peningkatan jumlah wirausahawan di Jakarta Timur.
Menyadari hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDI-P) Sondang Tampubolon, Yayasan Nusantara Membangun Bangsa (YNMB) dan Permodalan Nasional Madani (PNM) berkolaborasi menyelenggarakan pelatihan bersama membuat kue olahan.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 12-13 Agustus 2024, dihelat di Rumah Aspirasi Sondang Tampubolon, di Komplek Bulog, Jalan Haji Ten, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur (Jaktim).
Selain Sondang Tampubolon, hadir Pimpinan Cabang (Pemcab) PNM Jakarta Indra Irawan, dan Manager Bisnis ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro) PNM Jakarta Rizal Tahjudin.
Pelatihan ini dalam rangka pendalaman skill pengetahuan bagi pertumbuhan dan pengembangan wirausaha di Jakarta Timur.
Sondang Tampubolon mengatakan, sebagai Anggota DPR RI yang mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta Timur dirinya memiliki komitmen kuat menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru khususnya di Jakarta Timur.
"Di tahun 2024 ini saya kembali melakukan pelatihan untuk menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru khususnya yang ada di wilayah Cakung, Duren Sawit, dan juga Pulo Gadung. Alhamdulillah hari ini bersama dengan mitra kerja kami di DPR RI yaitu Permodalan Nasional Madani mendukung usaha yang kita lakukan. Semoga pelatihan ini bisa menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru," ujar Sondang Tampubolon di Jakarta Timur, Senin (12/8/2024).
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Sondang Tampubolon, Yayasan Nusantara Membangun Bangsa dan Permodalan Nasional Madani berkolaborasi menyelenggarakan pelatihan bersama membuat kue olahan dalam menumbuhkan wirausaha baru di Jakarta Timur, pada 12-13 Agustus 2024. (Foto: Wira Ginting)
Dia mendorong pelatihan ini akan semakin menularkan warga untuk bisa memiliki usaha sehingga dapat menumbuhkan ekonomi yang lebih baik bagi mereka.
"Dari PNM sendiri mereka memberikan permodalan sudah cukup banyak sampai seluruh Indonesia. Masyarakat atau nasabah yang disasar kebanyakan dari pengusaha ultra mikro dimana modal yang dibutuhkan Rp5 juta ke bawah," sambungnya.
"Saya melihat ultra mikro ini tumbuh luar biasa. Kita harapkan juga dukungan dari semua pihak. Tidak hanya DPR, tetapi juga Pemerintah, dan lembaga-lembaga keuangan. Karena sejatinya yang dibutuhkan wirausaha ini adalah permodalan," tambah Sondang Tampubolon.
Dia menilai warga tidak bisa mengakses perbankan dengan baik karena mungkin usahanya tidak profesional dan akuntabel.
"Sehingga mereka bisa terjebak bank emok, rentenir, dan pinjaman-pinjaman online yang tidak memenuhi syarat OJK. Kita mengucapkan terima kasih kepada BUMN, PMN, dan BRI yang mengusahakan para pengusaha ultra mikro ini bisa mendapatkan akses permodalan lebih baik," jelas Sondang Tampubolon.
Warga sangat antusias mengikuti pelatihan bersama membuat kue olahan yang digelar selama dua hari, 12-13 Agustus 2024, di Rumah Aspirasi Sondang Tampubolon, di Komplek Bulog, Jalan Haji Ten, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur (Jaktim). (Foto: Adiantoro/NTV)
Dia berharap warga yang mengikuti pelatihan ini dapat mengembangkan pengetahuan yang didapat untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih maju.
"Harapannya kita tidak boleh bertemu dalam pelatihan selanjutnya. Kenapa? Karena kami harapkan bertemu mereka sudah memasarkan produk yang dihasilkan dari pelatihan ini. Bahkan saya mungkin bisa menemukan produk-produk hasil dari pelatihan ini, baik di pasar, supermarket dan sebagainya," jelas Sondang Tampubolon.
Sementara itu, Pimpinan Cabang (Pemcab) PNM Jakarta Indra Irawan meminta warga memanfaatkan pelatihan ini dengan baik, sehingga bisa menghasilkan produk kue olahan yang bervariasi.
"Semoga pelatihan ini dapat berjalan dengan baik, dan produk-produk yang dihasilkan dapat lebih meningkat lagi. Selain itu, produk yang dihasilkan juga bervariasi. Misalkan roti yang selama ini kita kenal hanya rasa coklat dan keju, semoga ada rasa lain yang dihasilkan," ungkap Indra.
Sedangkan pengajar kue olahan, Rina Yulva mengapresiasi antusiasme warga dalam mengikuti pelatihan bersama membuat kue olahan ini.
"Antusiasmenya sangat positif banget. Karena dengan wirausaha ini nantinya mereka ingin menambah ekonomi keluarga. Selain itu, mereka juga ingin membuka usaha sendiri, apalagi ini makanan ringan yang bisa dititipkan di toko-toko maupun tempat oleh-oleh," imbuh Rina.
Warga berharap pelatihan bersama membuat kue olahan yang digelar Sondang Tampubolon, Yayasan Nusantara Membangun Bangsa dan Permodalan Nasional Madani ini dapat menumbuhkan ekonomi keluarga. (Foto: Adiantoro/NTV)
Salah satu warga, Suci Prastiwi mengaku pelatihan ini sangat bermanfaat dalam menambah ekonomi keluarga sekaligus dapat mengembangkan usaha yang telah dirintisnya selama ini.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Sondang Tampubolon, Yayasan Nusantara Membangun Bangsa, dan PNM atas pelatihan bersama membuat kue olahan ini. Pelatihan ini sangat membantu ekonomi keluarga. Semoga usaha yang saya rintis lebih berkembang lagi," tukas Suci.